Heyho...
biasanya kita akan senang sekali saat mendekati gerbang selamat
datang di sebuah tempat baru yang kita datangi. Apalagi jika tempat
tersebut baru pertama kali kita temui. Tapi bagaimana ceritanya jika
gerbang ucapan selamat datang tersebut kontras sekali keadaan jalanan
yang ikut menyambut kita?
Selamat
datang di Kabupaten Sanggau. Terlihat megah sekali gerbangnya. Foto
pejabat yang ikut menghiasinya juga indah. Indah sekali jika kita tak
segera merasakan indahnya lubang di jalanan yang akan mengguncang
kendaraan dan sekalian dengan penumpang yang ikut berada di dalamnya.
Jangan langsung kecewa dengan jalanan yang ada di depan kita yang
baru saja kita lihat di dekat gerbang penyambutan orang yang baru
tiba di Kabupaten Sanggau sebab lubang-lubang tersebut masih banyak
sekali jumlahnya. Setiap lubang yang kita lewati bukan akhir dari
hancur leburnya jalanan yang kita jalani. Sebab itu baru awal. Baru
pembukaan. Belum ada apa-apanya dengan jalan selanjutnya yang akan
kita lintasi.
Selamat
datang di Kabupaten Sanggau yang akan membuat kendaraan kita seperti
roller coaster, salah kemudi bisa-bisa kendaraan yang kita naiki
terpeleset masuk jurang atau terperosok amblas ke dalam lubang. Kalau
sudah seperti itu barulah kita benar-benar disambut oleh semua lubang
yang ada di jalanannya. Jalan ini, percaya atau tidak percaya, adalah
jalan negara. Sekali lagi saya tekankan pakai huruf kapital. JALAN
NEGARA. Namun hingga tulisan ini diterbitkan, keadaan JALAN NEGARA
tersebut masih seburuk itu. Masih penuh lubang. Kemudian yang menjadi
masalah bukan hanya lubang-lubangnya. Tetapi licinnya jalanan yang
berlubang tersebut karena banyak tanah kuning dan air. Sebab sekarang
memang sedang musim penghujan. Sering kali daerah wilayah timur
Kalimantan Barat ini diguyur hujan pada malam hari dan membuat
jalanan menjadi medan yang sangat berbahaya.
Tetapi
perjalanan tak bisa dihentikan. Jangan harap kita bisa berhenti
begitu saja saat menemukan jalanan yang buruk. Selain penuh lubang
jalanan juga sempit. Hanya bisa dilalui satu kendaraan di sisi kiri
dan satu lagi di sisi kanan. Kalau ada kendaraan yang berhenti di
satu sisinya dapat dipastikan ini akan membuat masalah baru. Macet.
Sebab jalanan yang rusak parah ini adalah jalanan yang selalu
dilewati oleh banyak kendaraan. Baik kendaraan umum atau pribadi.
Tak
ingin bertemu dengan jalanan yang banyak lubang berbahaya ini?
Pilihan satu-satunya untuk ke wilayah timur Kalimantan Barat hanyalah
naik pesawat. Itupun hanya dua wilayah yang bisa didatangi dengan
kendaraan udara. Putussibau dan Sintang. Sisanya? Tetap menggunakan
jalur darat. Sebab jalur air tidak ada kendaraan umumnya. Hanya ada
angkutan air untuk mengangkut barang. Itupun saat air pasang saja
bisa digunakan. Kalau surut? Jalur darat lagi yang menjadi pilihan
satu-satunya. Yah ujung-ujungnya jalan darat yang paling mudah untuk
dipilih tapi bukan dijalani. Karena sama saja kita masuk ke lubang
buaya kalau sudah berada di jalanan yang berlubang dan licin
tersebut. Lubang yang menganga juga tak bisa kita prediksikan ke
dalamannya kalau sudah penuh oleh air dan lumpur.
Buat
yang ke wilayah timur Kalimantan Barat, hati-hati saja ya! Semoga
selamat sampai tujuan.