Honeylizious.com
– Bakwan adalah satu di antara banyak panganan yang pernah
meninggalkan jejak yang sangat jelas di dalam hidup saya. Saya ingat
sekali bakwan yang paling enak yang pernah saya makan dengan udang
segar yang digunakan untuk bagian atasnya. Bambu yang digunakan untuk
menusuk bakwan tersebut dan meniriskan minyaknya dari bakwan. Bakwan
yang dulu saya lihat digoreng menggunakan tungku tradisional. Masih
menggunakan tempurung kelapa.
Bakwan
itu dulunya adalah dagangan saya waktu masih duduk di bangku sekolah
dasar. Setiap bakwan dihargai Rp50. Saya mendapatkan Rp10 sebagai
upah untuk setiap bakwan yang laku. Sesuai dengan harga pasaran,
komisi yang saya dapatkan adalah 20%.
Tadi
siang saya membuat bakwan bersama Kak Cik. Sedikit berbeda dengan
bakwan yang biasanya kami buat di rumah. Di rumah kami tak pernah
mencampurkan jagung di dalam adonan bakwan tersebut. Paling sering
hanya kacang panjang, kangkung, daun bawang, daun sop, dan bagian
atasnya ada udang segar seekor. Nah kalau bakwan yang tadi saya buat
menggunakan udang kering yang kecil-kecil di bagian atasnya.
Udang
di Pontianak memang harganya mahal. Berbeda dengan di Jawai. Harga
udang cenderung stabil dan naik turunnya tak begitu drastis.
Pontianak sendiri memang bukan daerah yang banyak pantainya. Bukan
Pantai Utara. Sedikit berbeda bakwannya. Tetapi yang menyenangkan
adalah bisa menikmatinya beramai-ramai bersama keluarga. :')