Dari
tadi siang sampai sekitar pukul 8 malam, Pontianak diguyur hujan yang
deras sekali. Beberapa kali sempat berhenti tetapi dalam hitungan
menit hujan langsung turun lagi. Padahal tadi pagi sampai siang cuaca
hanya mendung. Tak ada tanda-tanda akan turun hujan dengan derasnya.
Pas pulang sepanjang perjalanan harus dilalui dengan sedikit lambat
sebab jalanan yang biasanya kering sekarang banjir.
Nah
sekarang masyarakat baru akan menghadapi masalah kalau rumahnya ikut
terendam banjir. Walaupun di Pontianak banjirnya memang tak pernah
lama, biasanya 1-2 jam banjirnya akan surut. Beda cerita kalau
hujannya turun setiap hari dan banjirnya nambah lagi pada saat banjir
pertama belum surut. Kalau sudah seperti ini siapa yang harus kita
salahkan? Kita sendiri sih yang masih banyak membuang sampah
sembarangan. Bahkan membuang sampah di selokan dan suangi. Padahal
kalau aliran air yang menuju Sungai Kapuas tidak lancar, Kota
Pontianak akan terancam banjir.
Memangnya
mau terkena banjir? Memang masalah sampah bukan hanya masalah yang
dihadapi oleh Pontianak. Banyak lokasi lain di Indonesia yang
mengalami masalah yang sama. Namun sayangnya hingga hari ini tak
banyak masyarakat yang menyadari potensi banjir yang mengintai
Pontianak. Kalau sudah banjir kesulitan untuk beraktivitas.
Bisa-bisa Kota Pontianak lumpuh.
Siapa
yang ingin kota tempat tinggalnya menjadi kota yang lumpuh? Tak ada
yang menginginkan hal yang buruk terjadi pada dirinya sendiri namun
terkadang kita sendiri kesulitan untuk mengatur sifat lalai kita yang
sering muncul dan membuang sampah di mana saja yang kita mau. Sungai
memang tempat yang sangat mudah untuk dipilih sebagai tempat
pembuangan. Saya juga ingat sekali waktu kecil sering diminta
membuang sampah rumah tangga ke sungai yang tak jauh dari rumah.
Waktu
itu saya pikir memang tidak apa-apa membuang sampah ke sungai.
Apalagi di kampung saya tak ada tukang sampah atau tempat khusus
untuk membuang sampah. Sehingga masyarakat membuang sampah ke sungai
dengan mudahnya. Padahal akibat jangka panjangnya akan menimbulkan
bahaya yang sangat besar. Paling utama lagi sungai yang dulunya
jernih menjadi butek dan tak keruan lagi warnanya.
Sungai
Kapuas, sungai kebanggaan masyarakat Pontianak mana mungkin lagi kita
minum airnya. Airnya sangat keruh. Bahkan PDAM menghimbau kepada
masyarakat untuk tidak mengonsumsi air ledeng. Sebab air tersebut
tidak layak untuk diminum. Padahal ada lagu Sungai Kapuas yang
menyatakan orang dulunya meminum air sungai tersebut. Sekarang isinya
hanya limbah. Lama-lama sungai pun akan punah kalau terus menerus
dipenuhi dengan sampah.