Baca
dulu tulisan yang ini supaya lebih jelas.
Panitia
menghitung tiga kali dan peserta yang seharusnya mendapatkan rumah
tersebut memang tidak ada di lokasi. Disobeklah kertas undiannya dan
panitia mencabut undi untuk kedua kalinya khusus untuk hadiah utama.
Hadiah sepeda yang bejibun itu sudah lewat, demikian pula dengan
kulkas-kulkas, ada yang satu pintu, ada yang dua pintu. Jangan tanya
lagi televisi yang banyak sekali itu juga bukan menjadi milik Nurul
sepupu saya yang pengen sekali ganti tivi di rumahnya. Maklum masih
pake tivi tabung. Kompor gas aja tak dapat. Ahay... entah kenapa
sulit memang mendapatkan hadiah dari undian seperti ini. Apalagi
pesertanya banyak bo'.
Ternyata
pemilik nomor undian yang kedua ditarik panitia itu ada orangnya. Wih
semakin banyak yang kecewa dong. Tetapi ketika panitia mengatakan
bahwa nomornya harus dalam keadaan aktif dan sudah membeli paket
internet, banyak sekali yang mendoakan dia tidak memenuhi syarat
tersebut. Apalagi ketika naik ke atas panggung dia membawa segepok
kupon. Memang memiliki banyak kupon memungkinkan kita menang hadiah
lebih besar. Tapi bagaimana ceritanya kalau itu malah membuat kita
tak bisa memenuhi syarat yang diminta panitia?
Syarat
yang sejak awal sudah dikabarkan panitia melalui kupon undian dan
bahkan pembawa acaranya sudah berkoar-koar saat pagi-pagi acara
digelar. Namun saya yang tadinya juga berharap dia tak memenuhi
syarat tersebut jadi kasihan melihat pemilik kupon kedua hampir
menangis di atas pentas. Dia bilang: “Tolonglah, Pak!”. Peraturan
tetap peraturan bukan? Tak bisa dilanggar karena itu sama saja
melanggar hak peserta lain yang sudah memenuhi persyaratan yang
diberikan panitia.
Saat
turun memang peserta tersebut menangis karena rumah yang seharusnya
menjadi miliknya batal dan diserahkan pada pemilik kupon ketiga. Jadi
panitia mencabut kupon satu kali lagi dan mendapatkan pemenangnya.
Pelajaran hari ini adalah, kalau mau memperbesar kesempatan menang,
jangan sampai kebanyakan kupon dan tak mengaktifkan semua kartu
perdana yang diikutsertakan dalam undian. Kalau memang tidak sanggup
mengaktifkannya semua ya jangan beli banyak-banyak dong.
Akhir
kata, mengutip ucapan pembawa acara: “Kami sekeluarga mohon maaf ya
Pak.”