Sudah
bukan rahasia lagi kalau banyak remaja Pontianak yang masih berusia
sangat belia, mulai dari SMP hingga SMA yang suka balapan liar.
Jangan-jangan ada pula yang masih duduk di sekolah dasar. Saat pulang
tengah malam dulunya saya sering berpapasan dengan anak-anak yang
membalap di jalanan umum yang memang mulai sepi. Tapi bukan berarti
pula jalanan tersebut tak ada orangnya dan bisa digunakan untuk
balapan.
Ulah
anak -anak yang balapan liar ini memang sangat mengganggu. Apalagi
kalau mereka mulai balapan saat jalanan masih cukup ramai. Selain
berbahaya untuk dirinya sendiri tentunya juga membahayakan orang
lain. Memang ada baiknya dilakukan penertiban yang lebih ketat lagi.
Seperti pemberian hukuman yang bisa membuat mereka jera.
Tentunya
hukuman yang jauh lebih bermanfaat dibandingkan dengan merendam
mereka di dalam parit. Bisa saja kan remaja ini dibina untuk menjadi
tukang sapu jalanan selama sebulan penuh atau diminta menanam pohon
di sepanjang jalanan Kota Pontianak yang pohonnya tak lagi rindang?
Atau menyambangi Sungai Kapuas untuk mengumpulkan sampah-sampah yang
dibuang warga ke sana.
Selain
bisa memberikan efek, mudah-mudahan efek jera, hukuman tersebut juga
memberikan manfaat untuk Kota Pontianak sendiri. Semoga saja ada
pemerintah yang membaca tulisan ini dan terketuk hatinya untuk
menerapkan hukuman yang baru. Begitu juga untuk pengendara yang masih
sibuk dengan ponselnya selama berkendara. Pemberian tilang hanya
memberi efek jera sedikit saja. Hukum saja untuk melakukan aksi
sosial di masyarakat. Jauh lebih bermanfaat bukan?