Ternyata
banyak juga yang menanyakan pernikahan kami menggunakan adat daerah
mana atau adat suku apa. Karena kami berdua memiliki darah banjar,
tionghoa, dan melayu, maka kami menggunakan tiga adat tersebut untuk
acara pranikah dan resepsi. Termasuk juga saat akad nikah. Ada yang
dilakukan bersamaan, ada pula yang digunakan secara terpisah.
Khusus
untuk acara akad nikah kami menggunakan adat banjar dan melayu. Dapat
dilihat dari pakaian yang saya kenakan dan tradisi yang kami lalui.
Kemudian untuk resepsi sendiri saya mengenakan gaun pengantin yang
umumnya dikenakan oleh masyarakat etnis tionghoa.
Sebenarnya
saya tak terpikir akan menuliskan postingan tentang ini di blog.
Tetapi karena ada yang menanyakan ya jawabnya lebih mudah memang di
sini saja. Kalau memang ada yang kurang jelas, silakan tinggalkan
komentar di bawah tulisan ini.