Sekarang
kegiatan ngeblognya tak bisa dimulai dari bangun tidur dan sarapan.
Sebab ternyata menjadi seorang istri banyak hal yang kita sendiri
ingin menyelesaikannya. Pengennya saat suami pulang kerja rumah sudah
rapi. Makan siang sudah siap. Tempat tidur juga sudah dirapikan.
Pokoknya suami pulang tinggal makan dan menyalakan televisi.
Jadi
sekarang ngeblognya disambil dengan kegiatan yang lain. Saat
menuliskan ini saya sendiri sedang memasak nasi dan menunggu cucian
kering. Tapi setelah menyelesaikan beberapa tulisan dan
menjadwalkannya harus segera memasak sayuran dan juga menggoreng lauk
buat suami. Tiba-tiba saja saya menjadi tukang masak yang sangat
mahir sekarang ini.
Saat
pertama menyelesaikan masakan dan ada dua orang yang akan
mencicipinya saya ternyata berdebar. Deguban jantung ini sangat
kencang. Sebab saya tak pernah menunggu ada orang yang mengomentari
masakan saya. Masak ya masak. Terus makan. Tak ada cerita menunggu
komentar orang yang memakannya. Beruntung masakan saya ternyata
dinilai enak oleh dua orang yang mencicipinya.
Padahal
selama ini saya hanya menjadi koki untuk diri sendiri di kosan. Kalau
ditanya soal masakan yang enak bin lazis rasanya bukan saya orangnya.
Saya hanya bisa menjawab pertanyaan bagaimana memasak yang irit ala
anak kos. Maklum selama ini ya pengennya irit. Sebab uang bulanan
terbatas. Nah sekarang yang jadi masalah tentu saja rasa. Tentu kita
sebagai istri tak ingin mengecewakan suami yang sudah susah payah
memberikan nafkah.
Ngeblog
sambilan begini ternyata bisa dijalani juga. Kamu ngeblog sambilan
dengan apa?