Berpetualang
ke masa lalu. Ada tiga jenjang yang kita alami di masa sekolah.
Sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas.
Itu kalau tidak masuk playgroup dan taman kanak-kanak. Kebetulan saya
memang tidak masuk dua terakhir tersebut. Sebab di desa saya
syukur-syukur sekolah dasar jaraknya tak begitu jauh dari rumah. Saya
termasuk satu dari banyak anak desa yang beruntung bisa mengenakan
sepatu saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Walaupun sering
sekali mengenakan sepatu yang lumayan butut. Setidaknya masih bisa
digunakan untuk melindungi sepasang kaki kecil saya waktu itu.
Berbeda
dengan anak-anak lain yang kebanyakan tak mengenakan alas kaki saat
sekolah. Padahal rumah mereka jauh dari sekolah. Jangan harap mereka
akan naik kendaraan untuk berangkat ke sekolah. Jalan kaki adalah hal
yang sangat biasa dilakukan oleh anak-anak yang satu sekolah dengan
saya dulu. Meskipun demikian saya selalu menyukai masa-masa indah
sekolah dasar.
Dari
banyak masa-masa indah sekolah, rasanya sekolah dasar adalah sekolah
yang memberikan banyak sekali kenangan yang paling indah. Cinta
pertama. Pelajaran yang paling disukai. Pengalaman menjadi pedagang
cilik. Belum lagi jatah jajan yang selama 6 tahun selalu sama. Hanya
Rp100. Tetap menyenangkan. Sebab itu berarti dua porsi bubur yang
bisa dihabiskan setiap istirahat satu mangkong.
Masa
sekolah dasar pula yang ada kegiatan 'mutik sampah'. Mutik sampah
maksudnya 'memungut sampah'. Waktu itu sampah yang kami pungut adalah
sampah daun akasia dan juga plastik-plastik yang dibuang sembarangan
di halaman. Setiap hari kami akan selalu 'mutik sampah'. Dari kelas
paling ujung sampai kelas terakhir semuanya melalukan kegiatan yang
sama. Kegiatan ini juga diadakan sebelum masuk kelas. Jadi kalau
teman-teman yang lain sudah jongkok di halaman dan mutik
sampah itu artinya sebentar lagi jam pelajaran akan segera dimulai.
Sejak
sekolah dasar saya kurang suka datang terlambat ke sekolah. Jadi
kalau sudah melihat teman-teman yang lain pada jongkok ada rasa
berdebar sih. Takut akan dihukum karena datang terlambat. Walaupun
sebenarnya tidak terlambat datang saat jam mutik sampah.
Masa
indah sekolah dasar pula masa-masa saya mengalami debaran cinta
pertama yang rasanya membuat dada saya sesak. Jantung hampir
berhenti. Bisa melihatnya duduk di kelas yang sama saja sudah sangat
menyenangkan. Ah semoga teman sekolah dasar saya tak membaca tulisan
ini sebab dia akan tahu siapa yang saya maksud. Cinta pertama yang
tak pernah saya ungkapkan hingga hari ini. Walaupun saya yakin dia
sudah tahu tentang perasaan saya yang sebenarnya. :)