Ini
susahnya kerja di tempat yang tak ada liburnya seperti suami saya.
Saya sendiri pun sebenarnya kerja di tempat yang serupa. Sama-sama
tak mengenal hari libur atau tanggal merah. Mau tanggal merah, hari
Minggu, hari besar, atau apa pun yang terjadi di luar sana tetap saja
radio mengudara. Tetapi memang menyenangkannya kerja seperti saya,
saya bisa meminta cuti lebih panjang dibandingkan suami.
Jadinya
bulan madunya hanya sekitar semingguan. Sisanya saya sekarang
menghabiskan cuti di rumah menyiapkan kebutuhan suami. Padahal
sebenarnya sudah merencanakan tiga tempat yang ingin kami kunjungi.
Sebenarnya dua sih dari saya. Sebab Bali bukan menjadi tempat utama
buat liburan atau bulan madu bagi saya. Saya malah lebih ingin
keliling Kalimantan Barat dan menghabiskan waktu menyelam di pinggir
pulau.
Dua
tempat tersebut yang rencananya akan kami kunjungi setelah Sintang
adalah Banjarmasin dan Lombok. Mengapa Banjarmasin? Sepertinya selalu
saya ceritakan bahwa Abah saya memang lahir dan dewasa di Kalimantan
Selatan, Banjarmasin. Berdarah Banjar. Keluarga besar Abah saya juga
di sana. Jadi ingin bulan madu di sana sambil mengunjungi kerabat
yang tentunya ingin mengenal lebih dekat suami saya. Apalagi saya
anak yang pertama menikah di keluarga besar kami.
Lombok
juga ingin saya kunjungi karena banyak sekali tempat-tempat yang
dipamerkan teman-teman yang sudah mampir ke sana dan terlihat indah.
Walaupun saya tahu pulau-pulau kecil di Kalimantan Barat, seperti
Lemukutan, Penibung, Randayan, juga memiliki keindahan tersendiri dan
saya juga belum pernah ke sana sama sekali.
Eh
ternyata ujung-ujungnya, jangankan Bali yang diinginkan suami,
Banjarmasin saja belum sempat dikunjungi karena jadwal kerjanya yang
padat sekali.