Setelah
5 bulan menggunakan paket internet bulanan WIGO 4G yang biaya
bulanannya Rp223.000/bulan dengan kuota normal 4GB/bulannya dan
akhirnya merasa bahwa kuota normalnya masih kurang. Meskipun saat
kuota sudah mencapai angka nol, paket internetnya tetap bisa
digunakan sampai tanggal terakhir pada bulan tersebut dan masih
mendingan dibandingkan paket internet lain yang sudah kehabisan kuota
normalnya. Cuma kadang-kadang kalau sedang bad mood
dan harus memosting cepat atau mendownload sesuatu dengan kecepatan
yang diturunkan menjadi 128Kbps lumayan mengganggu. Sebab kecepatan
sebelumnya up to
1Mbps.
Jauh
kan perbandingannya.
Nah
mulai bulan depan akan mendapatkan kuota 6GB setiap bulannya selama 3
bulan dengan biaya 663.000/3bulan. Jadi biaya perbulannya Rp221.000.
Sebenarnya ada lagi paket 8GB/bulan dengan pembayaran setiap 6 bulan
sebesar Rp1.323.000. Sekarang mau mencoba dulu apakah 6GB sudah
mencukupi kebutuhan ngeblog saya. Putra sendiri hanya mengaktifkan
androidnya untuk membuka sosial media. Jadi tak begitu berpengaruh
ditambah dengan pemakaian suami.
Selain
mengganti paket bulanan menjadi tiga bulanan ada juga yang diubah
yaitu tiang penyangga antenanya. Sebelumnya tiang penyangganya adalah
kayu yang disambung-sambung agar menjadi panjang. Sekitar 5 meter
panjangnya. Tadi sore habis membeli bambu yang panjangnya lebih dari
10 meter. Supaya lebih tinggi lagi posisi antenanya. Siapa tahu bisa
mendapatkan sinyal yang lebih baik. Kali ini juga bambunya tidak
putus dan perlu disambung sebab memang sebatang bambunya sepanjang
lebih dari 10 meter yang kami beli seharga Rp10.000 di komplek
sebelah.
Sambil
mengganti bambu untuk menyangga antena tambahan dari WIGO 4G, suami
juga membeli sebatang bambu yang lebih pendek dari bambu pertama
untuk mengganti tiang penyangga antena televisi. Sebab bisa jadi
antena tersebut yang akan jatuh lagi ditiup angin dan tiangnya bisa
saja patah. Tadi saja sudah agak miring.
Semoga
paket internetnya cukup dan bambunya tidak patah saat ditiup angin.