Setelah
mengikuti berbagai tradisi yang lumayan melelahkan. Sebenarnya sangat
melelahkan. Terutama hari akad nikah dan resepsi yang memang
dijadikan satu hari. Jadi akad nikahnya dilaksanakan pukul 8.30 pagi.
Tepat pukul 8.33 lewat beberapa detik para saksi mengatakan sah.
Alhamdulillah.
Pagi
itu saya bangun pukul 4.30 pagi. Sebab setelah salat subuh saya pikir
para penghias pengantin akan datang untuk mendandani saya. Termasuk
membantu mengenakan pakaian pengantin yang beragam pernak-perniknya.
Sebenarnya sanngat mengantuk sebab malamnya saya tidur larut sekali.
Selain karena teman-temannya, suami saya, duh menuliskan kata 'suami
saya' saja rasanya masih cukup aneh, banyak yang datang dan
memberikan ucapan selamat sebelum akad nikah dilaksanakan.
Malam
sebelum akad nikah saya memang menginap di rumah sang calon suami.
Bahkan beberapa malam sebelumnya. Sebab saya dipingit di rumahnya.
Tidak memungkinkan bagi kami untuk dipingit di rumah masing-masing
yang memang jaraknya berjauhan. Ratusan kilo meter dan terpisah oleh
bentangan lautan sebelum akhirnya bisa tiba di kampung saya.
Jadinya
semuanya dilaksanakan di rumah sang calon mempelai pria untuk
memudahkan semua perkara. Lagipula keluarga saya yang datang tidak
begitu ramai sehingga lebih baik memang dilaksakan di pihak laki-laki
saja. Sehingga lebih memudahkan keluarga pihak laki-laki untuk datang
dan membantu acara dari pranikah, akad nikah, dan resepsi.
Beruntung
pihak laki-laki memiliki sebuah keluarga besar yang bisa diandalkan.
Kami tidak membutuhkan orang luar untuk membantu semua acara kecuali
untuk memasang pelaminan dan mendandani pengantin. Sebab itu akan
sangat membutuhkan keahlian seorang perias pengantin supaya hasilnya
maksimal. Namanya juga sekali seumur hidup. Pasti kepengen
pernikahannya sempurna. Walaupun saya bukan orang yang terobsesi
untuk mendapatkan segala sesuatunya yang 'sempurna'. Namun bagi saya
semuanya sudah sempurna, sesuai dengan yang saya harapkan.