Masih
bicara soal menu yang saya makan beberapa hari yang lalu di Abang
Kepiting. Kebetulan makannya banyak sekali waktu itu. Nah sayurnya
selain cah kailan juga memesan bun tahu. Biasanya sebenarnya saya
memesan sapo tahu yang dimasak dengan makanan laut. Seperti udang dan
bakso.
Ternyata
ada tahu yang lain yang belum pernah saya coba. Yaitu bun tahu.
Karena bun tahunya hanya satu pilihan, bun tahu spesial, jadilah
memesan menu tersebut yang satu porsinya dihargai Rp22.000/porsi.
Memang satu porsinya tak sebanyak sapo tahu yang biasanya saya makan
di warung makan di depan pasar Flamboyan lama, Jl Gajahmada.
Teman-teman barangkali sudah lupa dengan warung makanan laut favorit
saya tersebut. Miliknya Aa' Heri yang memang dinamai sesuai dengan
nama beliau. Warung Aa' Heri, namanya.
Bun
tahu spesial milik Abang Kepiting sesuai dengan menu yang lainnya,
rasanya enak banget. Walaupun tidak ada unsur pedasnya, tetap saja
lezat. Apalagi kepiting yang kami pesan waktu itu sudah pedas. Belum
lagi kerang rebus yang disajikan dengan semangkuk kecil sambal hijau
yang dicampur dengan jeruk. Jadi bau amis kerangnya tak begitu terasa
karena terkena asam jeruk tersebut. Walaupun sebenarnya saya tak
begitu masalah dengan bau amis kerang segarnya.
Bun
tahunya tak begitu berbeda sebenarnya dengan sapo tahu. Cuma bun tahu
itu seperti sudah digoreng, jadi bagian luarnya kecoklatan sedangkan
sapo tahu putih bersih mirip dengan puding susu. Kalau ditanya tahu
yang mana yang lebih saya suka? Sebenarnya saya suka segala jenis
tahu. Paling favorit waktu kecil sih tahu yang dibikin oleh orang tua
teman saya yang tinggal di Desa Matang Suri, Jawai Selatan. Dulunya
tahu di warung tersebut sangat terkenal. Selain menjual dalam bentuk
mentahnya kita juga bisa membeli tahu yang sudah digoreng. Satu tahu
dipotong menjadi 9 potongan kecil seperti dadu. Mirip dengan tahu
Singkawang. Warga Kalimantan Barat pasti tahu benar tahu yang saya
maksud.
Mau
tahu tentang tahu Singkawang? Nanti saya buatkan di tulisan
berikutnya!