Sering
kita berpikir bahwa berkeliling dunia akan sangat menyenangkan. Bisa
mencicipi setiap makanan yang ada di negara-negara yang kita singgahi
akan menjadi sesuatu yang membahagiakan. Lalu bertemu dengan
orang-orang baru. Kebudayaan yang berbeda. Bangsa yang tak sama.
Bahasa yang belum pernah kita dengar secara langsung selama ini.
Padahal kalau kita melihat ke langit di atas sana. Sebenarnya kita,
di belahan dunia bagian mana pun sedang dinaungi oleh langit yang
sama. Langit yang satu itu. Tak ada duanya.
Tak
ada yang salah dengan mengimpikan untuk berkeliling dunia. Sebab saya
juga pernah mengimpikan hal tersebut dan ingin sekali mencapainya.
Sekarang,
saat saya menuliskan ini, sebenarnya mau tercapai atau tidak nantinya
impian keliling dunia yang rasanya memang merupakan impian setiap
manusia yang saya kenal dan tidak saya kenal, tak ada yang akan
mengecewakan. Syukur bisa tercapai tapi tak tercapai juga tak
mengapa. Karena ternyata setelah berada di hari ini saya sadar satu
hal. Bahwa ke mana pun saya pergi tak akan ada maknanya tanpa
seseorang yang saya cintai dan mencintai saya kembali. Saya selalu,
ingin selalu bisa pulang dan berada di sisinya sesegera mungkin jika
memang suatu kali kami harus terpisah sementara waktu.
Dia
yang membuat saya mengenal arti rindu adalah tempat yang benar-benar
ingin saya datangi dan tempati selamanya.