Sebenarnya
saya berusaha untuk tidak terlalu tenggelam di dalam kamar dan
menulis untuk posting blog saya. Meskipun saya sendiri juga sedang
tersangkut dengan tantangan yang saya buat sendiri. Sedangkan banyak
sekali yang harus saya perhatikan di rumah ini. Ada acara besar yang
akan dilangsungkan dan saya merasa sedikit tidak nyaman saat lebih
banyak sendirian di dalam kamar dan mengupdate blog sambil mencari
lomba yang bisa saya ikuti. Apalagi banyak orang yang ingin bertemu
dengan saya. Maklumlah, saya yang akan menjadi Tuan Puterinya untuk
semingguan ini.
Tetapi
saya beruntung memiliki seseorang yang sedemikian menyayangi saya dan
tetap mendukung semua kegiatan saya. Dia akan selalu bertanya apakah
saya tidak menulis? Apakah saya tidak akan mengupdate blog? Sudah
selesai? Banyak sekali pertanyaan yang akan dia ajukan jika memang
saya terlihat sedang tidak melakukan apa-apa seperti biasanya. Dia
juga yang dengan rela mengangkut semua peralatan yang saya gunakan
untuk menulis. Komputer yang selama ini menjadi soulmate pun
sudah ada di rumah yang akan kami tempati selama seminggu ini.
Padahal
saya lebih suka mengupdate blog saat semua orang sudah tertidur. Saat
itu tak akan ada orang mencari saya. Tak ada yang perlu saya lakukan
kecuali tenggelam dalam blog saya sendiri. Menyenangkan bisa punya
sedikit me time di tengah malam. Namun bisa-bisa itu membuat
lingkaran di bawah mata saya menjadi lebih hitam dibandingkan
sebelumnya. Padahal saya harus terlihat sempurna Sabtu nanti. Tetapi
update blog itu seperti sebuah hutang yang tetap harus dibayar.
Rasanya akan ada yang kurang kalau tidak mengupdatenya sehari saja,
meskipun hanya memasukkan sebuah gambar dan memberikan satu dua kata
di bawahnya.
Apalagi
saya tidak ingin terjebak dalam pembenaran untuk tidak mengupdate
blog sehari saja yang pada akhirnya membuat saya sendiri melupakan
tujuan ngeblog saya yang ingin membagi sebanyak mungkin informasi
yang ada di dalam kepala saya. Sebab seorang teman pernah mengatakan
saat kita membuat pembenaran atau memaklumi diri sendiri untuk tidak
menulis atau mengupdate blog kita akan membuat pembenaran baru saat
kita tidak update blog yang berikutnya. Berulang kali hingga akhirnya
hiatus dan muncul lagi satu kuburan maya di dunia perbloggeran ini.
Update
blog sama seperti mandi. Mau tidak mau suka tidak suka memang harus
tetap dilakukan. Kalau tidak ya badannya akan menjadi bau dan
wajahnya menjadi tidak bersih karena kotoran semalaman tidak
dihilangkan dengan air yang menyiramnya. Mungkin itu yang membuat
banyak blogger kesulitan mengupdate blog sendiri setiap hari. Mencoba
mencari pembenaran dibalik tidak updatenya blog tersebut sesuai
dengan jadwal yang sudah dia buat sendiri. Lalu lama-lama berhenti
ngeblog karena 'sesuatu yang membenarkan' hal tersebut. Tak ada yang
mewajibkan seseorang untuk mengupdate blognya memang selain dirinya
sendiri. Namun saat kita memilih jadi seorang blogger, jadilah
blogger yang sebenarnya. Blogger yang bisa mengupdate blognya sesuai
dengan jadwal yang ingin dilakukan.
Ada
yang memilih menjadi blogger harian, seperti saya, ada pula yang
mingguan, atau bulanan. Kembali ke pilihan masing-masing mau menjadi
blogger yang mana. Tetapi blogger tidak bisa disebut blogger kalau
tidak update blognya bukan? Atau mau disebut dengan blogger hiatus?
Bisa saja demikian pilihannya.
Saya
sudah update blog berkali-kali hari ini. Kamu?