Sering
kita kelamaan berpikir saat akan memulai sebuah tulisan. Apalagi jika
kita akan menulis sebuah novel untuk mengikuti perlombaan. Banyak hal
yang keluar masuk dalam pikiran kita. Tentunya ini akan sangat
mengganggu konsentrasi kita yang akan menyelesaikan tulisan tersebut.
Sayang jika pada akhirnya karena terlalu banyak mikir kita melewatkan
kesempatan untuk menyelesaikan sebuah tulisan. Tulisan buat
perlombaan. Katakanlah kita memang tidak akan memenangkan lombanya
tapi kita tak akan pernah tahu sebelum mengikutinya. Saat sudah
mengerahkan semua kemampuan dan menyelesaikan persyaratan yang
dibutuhkan untuk lomba tersebut barulah kita siap menerima sebuah
pembelajaran yang sangat penting ketika kita tidak memenangkan
perlombaannya.
Lomba
hanya soal menang dan belajar. Kalau memang kita menang itu adalah
buah dari segala usaha yang sudah kita kerahkan. Sedangkan kalau kita
tidak menang saatnya untuk mengoreksi diri kita sendiri. Menemukan
apa yang seharusnya kita lakukan untuk menang. Apa kekurangan kita
sehingga kita bisa tidak berada di kursi juara. Walaupun kadang ada
panitia yang mau saja mencurangi pesertanya dan membuat orang yang
sudah menang berada di kursi kedua. Seharusnya dia yang duduk dan
memegang kemenangan yang sesungguhnya. Itu lain cerita dan hanya ada
pada beberapa kasus saja.
Kebanyakan
lomba lainnya tak akan mencurangi pemenangnya seperti itu. Kalau
bicara soal kecurangan sebenarnya saya pernah terlibat dalam sebuah
lomba yang aneh. Aneh sekali cara panitia memilih pemenangnya. Waktu
itu sebuah web diluncurkan dan isinya adalah sebuah radio streaming.
Mengadakan lomba menulis untuk blogger dan yang menang akan
mendapatkan sebuah smartphone android. Waktu itu masih tak sebanyak
sekarang yang menggunakan android dan ternyata yang dimenangkan itu
banyak menuai protes. Dari yang bilang blognya abal-abal sampai yang
bilang tulisannya tidak sebagus peserta yang lain. Saya sih waktu itu
hanya diam saja setelah membaca tulisan yang menang. Tetapi setelah
itu tentu saja tak ada kabar dari 'pemenang' ini. Saya pikir sih
panitia tak punya uang buat mengadakan lomba tapi ingin radio
streamingnya cepat terkenal. Jadi caranya adalah dengan membuat lomba
yang akan mengundang banyak peserta. Pada akhirnya panitia sendiri
akan membuat blog untuk mewujudkan seorang pemenang yang sebenarnya
tak perlu diberikan hadiah. Karena semuanya fiktif.
Kembali
ke jalan yang benar. Membahas menulis tanpa berpikir. Banyak pikiran
yang mengganggu sebaiknya dilupakan saja. Menulislah untuk dirimu
sendiri. Selama dirimu suka dan menikmatinya, menulislah. Jangan
pikirkan di luar itu. Selamat menulis.