Rata-rata
orang yang menolak untuk menulis baik di blog ataupun membuat karya
dalam bentuk tulisan alasannya seragam. Paling banyak mengatakan
karena mereka beranggapan menulis itu sulit. Coba deh kita lihat
orang yang bisa melakukan hal yang tak semua orang bisa melakukannya,
apakah mereka titisan dewa? Apakah mereka makan sesuatu yang berbeda
dengan kita? Kita ambil contoh umum saja. Semua orang di Indonesia
ini makan nasi dan minum air. Belum ada yang makan batu lalu bisa
menjadi penulis hebat.
Tak
ada pula penulis yang langsung hebat dalam waktu satu malam. Tak ada
jembatan yang dibangun dalam waktu satu malam. Katakanlah kamu
bertemu dengan penulis yang hebat dan terkenal pada usianya yang
masih sangat belia. Kita hanya bisa berdecak kagum padanya lalu
mengatakan 'hebat sekali anak itu, kalau saya belum tentu bisa'.
Bahkan banyak penulis hebat yang tidak memiliki fisik yang sempurna.
Seperti Gol A Gong yang hanya memiliki satu tangan dan ternyata masih
tetap bisa melahirkan banyak karya.
Menulis
itu sulit? Ah yang bener dong. Tak dapat saya bayangkan kalau anak
umur 1 tahun menolak untuk berjalan karena beranggapan berjalan itu
sulit. Penyebabnya karena dia selalu jatuh ketika mencoba. Jatuh
berapa kali pun dia tetap akan bangkit lagi dan mencoba untuk
melangkahkan kakinya yang mungil itu. Menapaki lantai dan lama-lama
dia tak lagi berjalan. Melainkan mencoba untuk berlari. Jatuh dan
lutut berdarah tak menghalanginya. Apa bedanya menulis dengan
berjalan? Semuanya butuh proses dan pembelajaran. Ada orang yang
'hebat' dalam pikiran kita padahal dia hanya berlatih lebih awal.
Mencoba lebih banyak dari kita. Belajar dengan tekun. Terus menulis
tanpa ada kata berhenti.
Selama
kita mau mengikuti prosesnya. Mau mencoba. Bisa meluangkan waktu
untuk belajar. Tak ada yang sulit di dunia ini. Manusia saja bisa
membuat pesawat terbang bukan? Apalagi ketika diminta membuat sebuah
tulisan. Apalagi tulisan membuat kita terus abadi. Ketika raga kita
sudah tak mampu bercerita. Tulisan akan menggantikan kita selama ada
yang membacanya.
Menulis
itu sulit kalau belum dicoba.