Ini
bukan souvenir pernikahan saya nantinya. Sudah dekat dan yang
berdebar tentunya bukan saya karena saya hanya akan duduk dan
mendengar. Calon pengantin prialah yang akan menjadi orang yang
paling gugup di dunia pada hari itu. Beberapa hari sebelum tahun
Hijriyah berganti, kami akan resmi menjadi sepasang suami istri.
Amien. Sementara itu saya sedang seru-serunya mengisi waktu luang
dengan membuat prakarya. Tapi bukan buat souvenir pernikahan. Sebab
souvenirnya sudah disiapkan oleh anggota keluarga pihak laki-laki
berkotak-kotak. Ribuan jumlahnya.
Bros
dari kain yang berbentuk bunga ini hanya bagian kecil dari proses
pembelajaran saya setiap hari untuk membuat bros yang lebih rapi dan
lebih cantik. Sebenarnya saya tinggal memanfaatkan kain sisa. Kalau
yang ini saya masih membeli dari toko yang menjual kain dalam
potongan kecil. Memanfaatkan kain sisa akan jauh lebih banyak variasi
motif dan bentuknya nantinya. Belum ada yang akan saya jual sih.
Sebab rasanya kemampuan saya membuatnya belum benar-benar mahir.
Belum seminggu dan masih sibuk mencari video-video yang bisa saya
curi ilmunya.
Ada
rencana juga untuk membuat video tutorialnya. Butuh webcam nih atau
setidaknya tatakan kamera smartphone. Sebab saya pernah mencoba
untuk menyambungkan kamera ponsel dengan PC dan ternyata saya bisa
melihat proses perekamannya melalui layar komputer yang saya gunakan
dengan sebuah aplikasi sederhana. Banyak yang mempertanyakan bunga
ini. Apakah dijual? Apakah buat souvenir? Kalau memang kebetulan ada
yang tinggal di Pontianak saya kebetulan membagikannya secara gratis
untuk produksi sembari latihan ini. Nanti kalau sudah benar-benar
rapi dan layak jual baru deh gelar lapak. Hahahaha... ujung-ujungnya
dagang deh.