Tak
bosan-bosan membahas tentang Kulminasi. Mumpung masih hangat.
Meskipun sudah selesai fenomenanya. Tahun depan semoga ada kesempatan
untuk melihatnya dengan cincin yang sudah melingkar di jari manis
kanan. Eh cincin itu dipake di tangan kanan apa kiri ya? Ah sudahlah
lupakan. Kita kembali ke judul yang benar.
Pada
saat kulminasi berlangsung, kita bisa meletakkan telur di titik
equator dan posisinya akan berdiri tegak tanpa bantuan alat apa pun.
Setiap kali terjadi kulminasi, seuntai mercon akan diletakkan di
bawah kaca pembesar dan membiarkan matahari membakarnya hingga habis.
Setelah itu orang-orang akan meletakkan telur di titik equator dan
memperlihatkan betapa sempurnanya posisi telur tersebut berdiri.
Fenomena
Kulminasi yang terjadi 6 hari dalam satu tahun, tiap periode terjadi
3 hari. Selama matahari tidak ditutupi awan saat posisinya sejajar
dengan poros bumi, Kulminasi akan bisa disaksikan di Bumi
Khatulistiwa. Tahun ini saya akhirnya bisa menyaksikannya secara
langsung. Tanggal 22 September kemarin. Banyak wisatawan asing yang
datang. Bahkan saya duduk bersebelahan dengan wisatawan dari Jepang.
Sayangnya dia terlalu sibuk membuat video sehingga tidak enak
mengganggunya. Kalau tidak sudah ingin sekali praktik langsung bahasa
Jepang saya yang patah-patah.
Tahun
depan kalau ada umur panjang kita masih bisa menyaksikan kulminasi
berikutnya. Semoga saja posisi bumi tak berubah sepersekian mili
sehingga letak titik equator pun tidak akan ada perubahan.