Hari
pertama kemarin saya menggunakan jendela makan 8 jam. Sisanya 16 jam
saya hanya minum air putih. Benar-benar air putih saja yang saya
minum untuk menghilangkan keroncongan di perut. Saya sendiri sih
memang tidak menderita maag sehingga tak ada masalah bagi saya untuk
mengikuti puasa OCD (Obsesive Corbuzier Diet) ini.
Kalau
dipikir-pikir selama ini rasanya semua makanan yang saya asup setiap
hari bukan karena saya benar-benar membutuhkannya. Semuanya masuk ke
dalam perut saya karena satu alasan yang sempat saya yakini, alasan
yang membuat saya sendiri jarang puasa sunah. Saya tidak bisa menahan
lapar. Itu alasannya. Saya harus makan untuk menghindari rasa lapar
tersebut. Padahal saya sendiri belum tentu benar-benar
membutuhkannya.
Sehingga
sekarang saya mencoba mengubah pola pikir saya sendiri dan memulai
OCD (Obsesive Corbuzier Diet) ini. Awalnya terlihat ekstrim. Ketika
saya hanya membaca dan melihat hasilnya. Cukup menakutkan. Saya pikir
seperti itu. Namun saat benar-benar menjalaninya saya harus
mengatakan bahwa ini diet yang cukup menyenangkan. Ini hanya kembali
ke pengaturan pola makan, pola jam makannya. Dibandingkan harus makan
nasi khusus untuk diet dengan lauk dan sayuran yang direbus dengan
sedikit bumbu, saya lebih baik melakukan OCD dan makan semua makanan
favorit saya lalu mengatur jam berapa saya boleh memakannya.
Hari
pertama memang akan selalu menjadi hari yang berat apalagi untuk saya
yang selama ini gampang lapar dan selalu mengisi perut saya supaya
tidak lapar. Tapi saya tak mau perut saya semakin buncit dan membuat
timbunan lemak di tubuh saya. Selain tidak indah tentu saja tidak
sehat.
Saya
memang lapar, kemudian saya menahannya. Saya bisa ternyata!