Kalau sudah baca cerita Nekad Traveling saya
beberapa tahun yang lalu yang membuat saya terdampar di Borobudur (Candi
Borobudur) Magelang, Jawa Tengah, pasti sudah tahu tempat apa yang saya datangi
selama di Magelang. Belum baca? Baca dulu supaya kita bisa lebih tersambung
ngobrolnya.
Kali ini ingin mengajak kamu mengintip
indahnya matahari terbit. Memang matahari hanya satu, tapi pemandangan yang
kita lihat bersamaan dengan matahari tersebut membuat kita membandingkan
indahnya satu tempat dengan tempat yang lain hingga ada yang menyapa saya di
twitter dan mengajak saya untuk datang lagi ke Jawa Tengah, Magelang. Mengintai
matahari terbit dari Setumbu. Karena sedang berada di depan komputer dengan
koneksi internet kecepatan penuh jadilah saya mencari tahu tentang Setumbu yang
dimaksud melalui internet.
Mengutip dari artikel yang saya temukan
penjelasan tentang Setumbu seperti ini.
Punthuk Setumbu merupakan nama sebuah bukit yang terletak sekitar 4 km arah barat Candi Borobudur. Bukit yang terletak di Desa Karangrejo ini merupakan salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan kemegahan Candi Borobudur di kala pagi sekaligus menunggu terbitnya matahari dari balik Gunung Merapi. Ada beragam cara untuk mencapai bukit dengan ketinggian 400m dpl ini, yakni dengan berjalan kaki, naik sepeda, atau naik ojek.
Matahari terbit adalah sesuatu yang
menyenangkan untuk dilihat setiap harinya. Seakan-akan sebuah harapan baru buat
kita yang bisa jadi kemarin menyisakan duka dan luka. Matahari terbit seakan
menyatakan pada kita bahwa akan ada kesempatan lagi hari ini untuk menjadi
orang yang lebih bahagia. Warnanya memang sama. Mataharinya juga sama. Tapi kita
bisa melihatnya dengan cara yang berbeda. Menikmatinya bersama orang yang beda
pula.
Saya sendiri tidak sempat untuk datang ke
sini beberapa tahun yang lalu waktu saya jalan ke Borobudur. Memang pilihan
travelnya terlalu mainstream. Borobudur terlalu biasa untuk dijadikan pilihan. Terlalu
banyak yang memilihnya. Itu seperti ingin ke pantai lalu memutuskan harus
datang ke Bali. Walaupun memang ada kepuasan sendiri bisa mendatangi tempat
yang juga didatangi banyak orang. Tapi jauh lebih menyenangkan kita juga bisa
datang ke tempat yang tak semua orang tahu tentang keberadaannya dan tak banyak
yang memutuskan untuk datang ke sana.
Seperti matahari yang selalu saya nikmati
setiap akhir pekan di atas bukit, di Keleteng yang berdiri tegak di bukit yang
dinamakan Gunung Gajah di Pemangkat. Itu dulu waktu saya masih duduk di bangku
SMA.