Dua kali ke Jogja, dua kali pula saya tak
mendengar ada teman-teman yang menyebut tentang candi yang satu ini. Entah mengapa
orang yang saya kenal di Jogja tak ada yang mengajak saya untuk datang ke sini.
Jangan-jangan karena memang mereka sama dengan saya, tak tahu tentang candi
ini. Tentu saja kalau mereka tak tahu tentang Candi Ratu Boko, mereka juga tak
terpikir untuk mengajak saya ke sana.
Kita terlalu banyak menghabiskan waktu di
kota. Tempat yang penuh dengan bising kendaraan dan polusi di mana-mana. Belum lagi
bangunan yang terus berdiri menjulang hingga ke langit sana. Kita melihat hal
yang kita buat sendiri dan menutupi apa yang sudah diciptakan Tuhan untuk kita.
Keindahan alam yang alami semakin banyak yang terlewatkan oleh kita.
Kita hingar-bingar dan tenggelam dalam
rutinitas.
Matahari terbit dan tenggelam menjadi hal
yang terlewatkan begitu saja oleh kita karena kadang kita tak bisa melihatnya
dengan jelas kecuali melihat warna langit yang berubah. Tak banyak tempat yang
bisa menampakkan matahari terbenam dengan indah dan jelasnya di kota. Saya ingin
sekali bisa menikmati matahari terbenam dengan tenang dan duduk di antara
orang-orang yang saya sayangi.
Bercanda dan perlahan-lahan matahari itu pun
tenggelam.
Sunset di Candi Ratu Boko akan menjadi satu
di antara banyaknya sunset yang indah dan membuat kita terpana dengan ciptaan
Tuhan. Sekarang saya hanya melihatnya dalam bentuk gambar. Melihatnya dari
persepektif foto orang lain. Sudut pandang indah mereka. Saya rasa Candi Ratu
Boko bisa menjadi satu di antara banyak tujuan wisata matahari terbenam yang
akan membuat kita terpesona.