Ada
orang yang suka traveling beramai-ramai dan ada pula yang lebih suka
bepergian sendirian. Semuanya kembali lagi ke pilihan masing-masing.
Ada kerugiannya tentu saja ada pula keuntungannya. Tapi semuanya
pilihan kita. Mana yang paling cocok menurut kita.
Saya
sendiri lebih banyak bepergian sendiri. Modalnya nekad saja. Kalau
sudah seperti itu kalau tidak minta diantar dengan becak saya akan
memilih taksi. Lebih menyenangkan, menurut saya. Sebab saya bisa
meminta mereka mengantar saya ke mana pun yang saya mau. Mau singgah
berapa lama di sebuah tempat tidak khawatir sebab yang traveling saya
sendiri.
Tapi
saya tahu traveling sendirian untuk perempuan bukanlah sesuatu yang
baik. Keamanan menjadi pertaruhan. Kita tak bisa menebak apa yang
akan terjadi saat kita traveling. Saya pikir jangan sombong atau
terlihat sebagai orang kaya saat bepergian. Tampilah lebih membumi
sehingga orang tidak memandang kita sebagai sasaran empuk.
Jangan
pula memperlihatkan kita benar-benar 'buta' di tempat itu.
Meskipun
sendirian saya masih membawa 'teman' yang lain untuk traveling.
Kamera dan ponsel. Mengabadikan tempat yang pernah kita kunjungi
tentu saja menjadi sesuatu yang sangat penting. Apalagi jika kita
ingin membaginya dengan banyak orang. Satu hal yang harus selalu
diingat bahwa kamera hanya untuk mengabadikannya, bukan alat untuk
menikmatinya. Menikmati pemandangan dengan mata kita tanpa melalui
lensa kamera tetap lebih, jauh lebih menyenangkan.
Ponsel
pun dibawa hanya untuk memudahkan komunikasi. Bukan alat untuk
menghilangkan rasa bosan dan malah membuat kita kurang menikmati
liburan tersebut.
Kamu
teman travelingnya siapa?