Kemarin
sebenarnya saya ingin datang ke warung Mie Ayam Paris 2 yang tak begitu jauh
dari Masjid Quba yang ada di sebelah Komplek Pemda 1 tempat saya tinggal dulu.
Namun
karena warungnya tutup akhirnya mencari tempat makan yang belum pernah
disinggahi di Serdam (Sungai Raya Dalam). Awalnya saya sendiri ingin sekali
makan makanan laut namun kemudian ada warung lain di sebelahnya yang cukup
menarik rasa penasaran saya.
Ada
tulisan Cuankie di banner yang dipasang di depan sekaligus sebagai dinding
warung. Saya rasa tak ada salahnya mencoba makanan baru bukan? Jadilah saya
menyempatkan untuk singgah di sana. Cuankie secara visualnya tampak seperti
bakso. Tapi ada benda lain di antara baks tersebut yang ternyata adalah bagian
dari Siomay. Jadi Cuankie itu dapat dikatakan sebagai siomay bakso.
Kita
tak akan menemukan kuah kacang di dalamnya. Kuah bakso dan bakso sendiri akan
mendominasi. Saya memutuskan untuk mencobanya dan Mister Achan memilih bubur
ayam bandung.
12.000IDR |
Untuk
rasa saya tidak berdecak kagum tetapi memang saya bisa menghabiskannya hingga
tandas. Jadi tidak begitu buruk juga rasanya. Bisa jadi juga mereka pintar
dalam menyediakan porsi. Satu mangkok isinya tidak terlalu banyak sehingga
orang yang memakannya bisa menghabiskannya, terlepas dari rasanya yang sangat
biasa.
10.000IDR |
Saya
pernah makan berbagai macam bakso, tetapi bakso yang ini masih cukup enak
dibandingkan dengan bakso lainnya yang tak bisa saya makan sampai habis. Jika ingin
mencobanya silakan datang ke Serdam. Kalau kita dari Jalan Ahmad Yani warungnya
dekat Fresh Mart sebelah kanan. Tidak begitu jauh dari Jalan Ahmad Yani,
Pontianak, Kalimantan Barat.
Sekarang
saya akan menuliskan setidaknya 3-5 postingan makanan dalam seminggu, semoga
bisa lebih banyak lagi menuliskan postingan kuliner yang ada di Pontianak
khususnya dan se-Indonesia juga suatu hari nanti. Syukur-syukur bisa menuliskan
kuliner dunia. Kuliner memang selalu menarik untuk dibahas bukan?
Apalagi
saya sendiri suka sekali mencoba makanan yang sebelumnya belum pernah dicoba. Kalau
enak saya tidak akan segan untuk datang kembali dan menikmati makanan yang
sama.