Langsung ke konten utama

Cyber Bullying



Beberapa waktu yang lalu ada yang meninggal karena mengalami yang namanya 'Cyber Bullying'. Tidak tanggung-tanggung, bunuh dirinya dengan menabrakkan diri pada kereta apa yang sedang berjalan. Tertabrak. Terpotong menjadi beberapa bagian. Tenang, saya tidak akan menampilkan gambarnya di sini. Sebab saya sendiri tidak melihat foto potongan tubuhnya yang diunggah orang ke berbagai sosial media.


Kuatnya efek dari kata-kata yang kita keluarkan di dunia maya. Bisa membuat seorang lelaki, seorang ayah, seorang suami, seorang anak, bunuh diri dengan cara yang sangat mengenaskan. Dia seakan-akan benar-benar putus asa karena ditekan terus di sosial media. Padahal dibandingkan dibully secara nyata dipukuli mungkin dia masih bisa melawan. Kata-kata yang dikeluarkan orang, bahkan banyak barangkali tak mengenalnya secara langsung, telah 'membunuhnya'.

Bisa jadi ada orang lain yang ingin 'membunuh' orang yang lainnya menggunakan cara yang sama. Memang hukum akan kesulitan menjerat orang melakukan tindakan 'cyber bullying' apalagi jika kata-kata yang mereka keluarkan lebih pada hinaan saja. Tidak sampai ancaman akan membunuh atau meminta dia untuk bunuh diri.

Banyak di antara kita yang memang pernah menjadi korban bully. Ada yang lahir di dalam keluarga besar dan dibully oleh saudaranya sendiri. Jika saat itu dia tidak cukup kuat menerima sedemikian banyak bully dari saudaranya bisa jadi, barangkali sekarang dia tidak akan menulis di blog ini.

Bullying, baik melalui cyber atau bukan, akan menghasilkan dua macam orang. Saat orang yang mendapatkan bullying itu tidak bunuh diri, dia akan menjadi orang yang sangat kuat terhadap apa pun. Dia tidak akan takut dengan cobaan yang sekeras apa pun. Bisa jadi kadang dia akan mundur beberapa langkah saat berhadapan dengan badai yang menghadang. Tapi dia tidak lari. Dia menghadapinya dengan sisa kekuatannya. Lalu bullying juga melahirkan tipe lainnya yang lebih suka menyerah pada kehidupan. Membunuh dirinya dan menghentikan semua cercaan yang menyiksanya. Semua pilihan ada pada kita ingin menjadi tipe yang mana.

Sebab penelitian membuktikan bahwa sebenarnya yang jiwanya mati bukanlah orang yang mendapatkan bully dari orang di sekitarnya. Melainkan orang yang melakukan tindakan bullying itu. Entah secara langsung atau hanya bersembunyi di dunia maya. Jiwa mereka jauh lebih rapuh. Dia tidak bisa melihat orang lain lebih baik darinya. Dia tak mau tertinggal di belakang. Tapi memang demikianlah kenyataannya yang sebenarnya.

Orang-orang yang berusaha keras menjatuhkan kita dan tak berani menantang kita secara langsung adalah jiwa-jiwa pengecut yang sudah 'membunuh' jiwanya sendiri dan raganya menjadi tak memiliki jiwa yang seharusnya ada di sana.

Buat semua orang yang suka melakukan bullying. Baik secara nyata dan maya. Mungkin persembunyian terlalu nyaman dan aman. Tapi mata Tuhan tidak pernah tertutup. Dia akan selalu melihat apa yang kita lakukan. Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan tapi tak ada lagi yang lebih baik dari orang-orang yang mau menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi sesamanya.

Hidup hanya sebentar. Tanpa bunuh diri pun semua orang akan meninggalkan dunia ini. Dunia ini hanya ladang gandum untuk kita semua. Kita tak punya banyak waktu yang bisa disia-siakan dengan mengganggu kehidupan orang lain. Sebab jika saat panen tiba kita harus punya banyak bekal gandum yang bisa dipetik dan dibawa ke dunia selanjutnya. Sudah cukupkah 'gandum' yang kita miliki untuk kita bawa? Atau malah sebaliknya kita sibuk menanam ilalang yang tidak akan mengenyangkan perut lapar kita?

Postingan populer dari blog ini

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.