Berapa
kali kita terjatuh di dalam kehidupan kita selama ini? Menemukan
jalan buntu saat melakukan sesuatu. Hilang akal ketika dihadapkan
pada berbagai masalah yang ada di dalam kehidupan kita. Kemudian kita
benar-benar terpuruk.
Apakah
kita menunggu akan ada orang yang mengulurkan tangannya pada kita?
Tidak setiap orang memang bisa mandiri pada usia remaja kecuali
keadaan yang memaksanya untuk selalu mengandalkan dirinya sendiri
dalam berbagai cobaan kehidupan. Ada yang beruntung menjadi kuat.
Tapi tak sedikit pula yang kemudian menyerah pada kehidupan ini.
Beberapa
tahun ke belakang saya mengingat kembali saat pertama kali saya
belajar menaiki sepeda. Saya jatuh berkali-kali. Sekian lama mencoba
masih tak mampu mencapai keseimbangan seperti teman-teman saya yang
juga sedang belajar bersepeda dan masih lebih cepat membuat saya
frustasi. Saya merasa gagal dan akhirnya berhenti mencoba lagi.
Waktu
itu saya masih berada di dalam sebuah keluarga besar sehingga banyak
sekali tangan yang terulur untuk membantu saya. Sampai kemudian saya
mendapat sepeda pinjaman yang lebih bagus untuk digunakan. Berkat
semua orang mengulurkan tangannya waktu itu pada saya, saya sekarang
bisa mengendarai sepeda. Padahal saya pernah beranggapan bahwa saya
bukan seorang pengendara sepeda. Saya tidak dilahirkan untuk
mengendarai sesuatu dengan roda dua.
Pikiran
anak-anak saya waktu itu demikian.
Saat
mengingat itu kembali memang saya mengerti betapa pentingnya uluran
tangan di dalam kehidupan ini saat kita jatuh. Tapi tidak selamanya
akan ada orang yang bisa mengulurkan tangannya untuk kita. Malah
lebih sering kita tak menemukan tangan siapa pun yang siap membantu
kita berdiri. Alangkah baiknya saat kita berhadapan dengan masalah
apa pun. Cobaan apa pun. Andalkan kemampuan diri kita sendiri. Saat
gagal coba lagi. Coba lagi sampai bisa. Sebab seseorang tidak
benar-benar gagal selama dia mau bangkit dan mencoba untuk kesekian
kalinya.
Jangan
menunggu terlalu lama hingga muncul seseorang untuk membantu kita.
Sebab hidup ini singkat. Ada kalanya kita memang harus berusaha
sendirian. Tanpa penopang lain kecuali kedua tangan dan kaki kita.
Beruntunglah kita yang memilikinya lengkap dan sempurna. Sebab masih
banyak orang lain yang diberi kekurangan fisik namun tetap bisa
bertahan di dalam kehidupan.