Tulisan
ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu
ketujuh.
Seandainya
saya tidak ngeblog? Masih banyak sekali yang bisa saya ceritakan
untuk mengatakan bahwa saya sangat beruntung telah mengambil
keputusan untuk ngeblog dan menjadi blogger.
Pernah
membayangkan ada yang menelpon kita di sebuah hari yang cerah dan
meminta kita untuk menulis? Lalu dibayar pula? Saya pernah ditelpon
oleh pihak Panasonic yang waktu itu sedang gencar mengadakan promosi
kamera Lumia.
Saya
ingat sekali hari mereka menelpon saya. Saya di Bali, sedang
mengikuti acara Asean Blogger 2011. Pikiran saya waktu itu bisa jadi
ini sebuah penipuan bisa jadi pula benar-benar kenyataan. Maklum saya
belum pernah sekali pun dihubungi oleh sebuah perusahaan besar untuk
menulis.
Rupanya
lomba foto estafet yang diadakan oleh Panasonic sedikit terbentur
masalah informasi foto yang diberikan nantinya oleh peserta dari
Pontianak. Jadi banyak hal yang tidak mereka ketahui melalui
foto-foto yang akan peserta kirimkan. Selain itu mereka juga meminta
saya menyeleksi foto yang sebaiknya saya jagokan dari tiap peserta.
Kompensasi yang mereka tawarkan adalah satu tulisan dihargai
100.000IDR. Satu tulisan maksimal 200 kata. Sangat pendek bukan? Saya
diminta menulis empat penjelasan dari empat foto yang saya pilih
nantinya. Bahkan saya mendapatkan uang tambahan senilai 100.000IDR
sebagai pengganti uang bensin. Soalnya waktu itu saya memang datang
menggunakan kendaraan bermotor dari rumah ke Jalan Penjara, untuk
mengambil foto dari semua peserta.
Rasa
di dada bergemuruh tetapi rasanya menyenangkan. Bukan uangnya yang
membuat saya bergemuruh tetapi perasaan diakui oleh perusahaan
sebesar Panasonic untuk menulis itu rasanya menyenangkan. Berarti
mereka mengakui bahwa tulisan saya bisa digunakan oleh mereka bukan?
Nilai
uangnya untuk blogger yang baru mulai menulis beberapa bulan memang
sangat besar. 500.000IDR untuk 4 tulisan + jalan ke kantor Panasonic.
Selama ini niat saya ngeblog hanya karena ingin menulis saja. Tetapi
tiba-tiba hamparan uang menghampiri saya. Buat sebagian orang mungkin
500.000IDR kecil nilainya tapi setidaknya uang tersebut bisa saya
tabung untuk membayar tagihan domain blog Honeylizious hingga
beberapa tahun ke depan.
Seandainya
saya tidak ngeblog, saya tak akan terlibat dalam lomba foto estafet
yang diadakan oleh Panasonic. Lomba yang beberapa waktu sebelumnya
hanya saya baca dan saya tidak mendaftar untuk menjadi peserta
soalnya saya tidak cukup percaya diri untuk menjadi fotografer.
Sekarang posisi saya malah tidak disangka-sangka. Bukan menjadi
peserta tapi tetap saja bagian dari perlombaan tersebut.
Foto
yang diberikan peserta memang indah-indah. Mereka mem-frame-kan
Pontianak dari sudut pandang mereka. Semuanya tersaji di depan mata.
Seandainya saya tidak ngeblog saya tidak akan menjadi orang yang
pertama melihat foto tersebut sebelum akhirnya dipajang di halaman
facebook lomba foto estafet tersebut. Lalu saya perasaan saya
menghangat saat membaca tulisan saya yang dipajang oleh pihak
Panasonic di bagian bawah foto peserta dari Pontianak.
Seandainya
saya tidak ngeblog, kejadian ini tidak akan pernah saya alami. Bahkan
di dalam mimpi pun saya tak berani memasukkannya. Rasanya saya tidak
cukup layak untuk menjadi bagian dari hal-hal sebesar itu. Tapi tentu
saja apa yang kita anggap pada diri kita berbeda dengan anggapan
orang lain. Dengan mudahnya kita mengecilkan kemampuan kita padahal
bisa jadi orang melihat kita lebih dari penilaian kita sendiri.
Seandainya
saya tidak ngeblog saya sendiri tidak tahu ada banyak orang yang
ingin saya menulis untuk mereka. Panasonic adalah awal dari itu
semua.