Tulisan
ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu
ketujuh.
gambar http://beckinspiration.blogspot.com |
Setiap
orang punya pikiran masing-masing mengenai bagaimana 'seandainya dia
tidak ngeblog' atau masih banyak seandainya lain yang akan kita
sebutkan apabila berkaitan dengan kesalahan yang kita perbuat. Baik
itu kesalahan yang membuat kita sakit hati dan lantas kita lebih suka
memikirkan 'seandainya kita tidak melakukan hal yang menyebabkan
semua itu terjadi'.
Tapi
jika saya memikirkan 'seandainya saya tidak ngeblog' akan banyak
sekali hal yang bisa saya ceritakan. Satu persatu cerita saya
hadirkan di sini dan ini sudah seri yang ke-lima. Ini mungkin sudah
banyak yang satu ya. Seandainya saya tidak ngeblog tidak akan muncul
seorang anonim yang sepertinya membenci saya tapi tidak berani
menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya.
Seandainya
saya tidak ngeblog dia tentunya tak punya tempat untuk memeriksa apa
saja yang saya tuliskan. Dia juga tidak tahu apa saja yang saya
lakukan karena banyak hal yang berkaitan dengan kegiatan yang bisa
saya bagikan akan saya hadirkan di sini sebagai catatan kenangan.
Ketika ada hal-hal yang tak ingin saya lupakan saya akan
menuliskannya di sini, supaya suatu saat nanti saya masih bisa
membacanya dan mengingat kenangan tersebut baik sebagai sesuatu yang
menyenangkan atau menyebalkan.
Saya
juga tidak akan pernah tahu ada orang yang memikirkan saya dengan
sudut pandang yang orang ini gunakan. Maklumlah selama ini saya suka
berpikir dengan cara pandang saya sendiri dan beranggapan bisa jadi
orang punya pemikiran yang sama. Selama ini kalau saya tidak suka
dengan orang saya tidak akan mau tahu apa-apa lagi tentangnya dan
lebih suka melupakannya begitu saja.
Tapi
'seandainya saya tidak ngeblog' saya tidak akan tahu bahwa ada
beberapa hal yang membuat mata saya terbuka. Bahwa tak semua orang
yang tidak suka dengan seseorang akan meninggalka orang yang dia
benci tersebut. Malah sebaliknya dia akan berusaha menyerang. Ingin
membuat orang yang dia benci itu jatuh. Ingin membuat orang yang dia
benci itu gagal.
Hanya
dengan tulisan yang bernada menyerang, mencaci, dan memaki yang bisa
dia lakukan. Padahal kalau saya pribadi jika tidak suka dengan orang
lain saya akan berusaha menunjukkan bahwa diri saya akan jauh lebih
baik dari orang yang tidak saya suka tersebut. Meningkatkan kualitas
diri bukanlah lebih bermanfaat, lagi-lagi ini menurut pandangan saya
saja. Lalu seandainya saya tidak ngeblog saya tidak akan mengenal
orang yang semacam ini.
Orang-orang
yang hanya berani berkedok dengan nama 'anonim' atau bersembunyi di
balik topeng-topeng yang tidak kita kenal. Apakah membenci seseorang
membuatnya menjadi penakut dan pengecut? Bisa jadi. Namun seandainya
saya tidak ngeblog, dia tidak akan ada, dan tak akan muncullah
tulisan ini.
Di
balik itu semua, seandainya saya tidak ngeblog, maka semua yang
bermula dari sini tidak akan berakhir menjadi tulisan pula.
Seandainya
saya tidak ngeblog mungkin saya tidak akan tahu bahwa ada orang yang
sedemikian takutnya dengan blog ini dan harus menyerangkanya untuk
menjatuhkan semangat saya. Padahal saya sama sekali tidak akan
berhenti menulis di sini hanya karena caci-makinya. Bisa jadi dia
melihat pada bayangannya sendiri dicermin yang akan berhenti menulis
apabila dihina orang lain. Mungkin itu pendapatnya tapi dia lupa
bahwa saya bukanlah orang yang akan dengan mudah menyerah hanya
karena hinaannya. Terlalu cepat baginya untuk berpikir bahwa saya
akan kalah dengan ucapannya. Apalagi saya bahkan tak tahu dia
sebenarnya siapa. Seakan-akan dia tak ada di dunia ini.