Langsung ke konten utama

Seandainya Saya Tidak Ngeblog [Bagian 11]


Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh.


Mari kita lanjut dengan hal lainnya yang tidak akan saya capai seandainya saya tidak ngeblog. Beberapa minggu yang lalu pihak Telkomspeedy menghubungi saya dan mengatakan mereka akan menampilkan profil saya di koran Pontianak Post sebagai Kartini 3.0 versi mereka.


Waktu itu saya jujur senang sekali pastinya. Seakan-akan ini pengakuan lain yang saya terima sebagai seorang blogger. Seandainya saya tidak ngeblog saya tidak akan pernah mengalami hal ini dan orang tua saya juga tentunya tidak mendapatkan kejutan lagi dari saya.


Selama saya sekolah memang tak pernah membuat mereka bangga. Bisa naik kelas sudah cukup baik bagi saya. Berbeda dengan saudara saya yang lain yang langganan ranking di kelasnya. Waktu itu saya masih menjadi anak kedua dari tiga bersaudara. Kami bertiga perempuan semua. Tentu saja kami akan dibanding-bandingkan satu sama lain. Langsung tak langsung. Suka tak suka.


Saya akan menjadi anak yang akan paling banyak diceramahi soal kurangnya prestasi yang saya dapatkan di sekolah. Pemikiran waktu itu karena memang saya tidak merasa saya akan senang dengan semua ranking yang saya dapatkan di sekolah. Lagi pula banyak pelajaran yang saya kurang suka di sekolah. Bisa dikatakan saya hanya menyukai pelajaran Bahasa Indonesia.


Belajar yang lainnya adalah hal yang tidak akan saya lakukan. Dapat dipastikan nilai saya anjlok di sana-sini. Bahkan waktu SMA saya masih mendapati nilai kelas 1 dan 2 saya ada merahnya. Terutama untuk Biologi, Fisika, dan Kimia. Paling tinggi nilai tiga pelajaran tersebut adalah 6, paling sering malah 5.


Biasanya akan mendapatkan nilai 5 pada satu di antara tiga pelajaran tersebut disebabkan saya tertidur pada jam ulangan. Bangun ketika waktu tinggal 30 menit dan menjawab tanpa membaca soal lagi. Saya memang tidak suka memaksakan diri untuk melakukan sesuatu yang memang tidak saya sukai.


Hingga akhirnya saya naik kelas tiga dan tentu saja saya masuk kelas bahasa. Barulah nilai saya membaik. Karena saya menyukai hampir semua pelajaran yang ada di kelas tersebut. Bahasa Arab, Inggris, dan Indonesia. Ada lagi sastra Inggris dan Indonesia. Paling saya kurang suka Penjaskes saja. Pelajaran lainnya masih bisa saya ikuti seperti Agama dan PKN.


Waktu itu memang belum ada matematika di kelas bahasa sehingga sangat menyenangkan tahun terakhir saya di sekolah menengah atas itu.


Bertahun-tahun kemudian. Saat saya mulai ngeblog saya kebanjiran kemenangan. Apalagi kemenangan novel 'Memamah Jantungmu' yang akhirnya membuat saya terpilih menjadi 'Men of The Year' versi Borneo Tribun tahun 2011 lalu. Blog ini masih berusia bulanan dan saya mulai bisa menunjukkan pada keluarga saya bahwa apa yang saya lakukan dulu benar-benar bermanfaat.


Latihan menulis saya sejak sekolah dasar dulu sekarang bisa membuat saya berada di titik yang sekarang. Saat semua tulisan itu menghidupi saya pelan-pelan. Seandainya saya tidak ngeblog mungkin saya masih akan dinilai sebagai anak perempuan yang sama seperti sebelumnya. Tak punya prestasi apa-apa yang bisa dibanggakan orang tua. Sudah cukuplah masa-masa dulu itu. Saat saya masih tak mengerti caranya membanggakan keluarga.


Sekarang saya tak perlu bersembunyi untuk menuliskan apa saja yang saya suka. Berbeda dengan dulu yang saya lalukan. Tiap kali mendekati ulangan saya harus berpura-pura belajar untuk meningkatkan nilai padahal yang saya lakukan sama saja setiap hari. Latihan menulis tanpa henti. Itu terus yang saya lakukan.


Seandainya saya tidak ngeblog saya tidak bisa mengatakan sayalah Kartini 3.0 versi Telkomspeedy Kalimantan Barat. Bagaimana denganmu?

Postingan populer dari blog ini

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.