Langsung ke konten utama

Seandainya Saya Tidak Ngeblog [Bagian 10]



Tulisan ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu ketujuh.

Seandainya saya tidak ngeblog saya tidak akan masuk TransTV. Baiklah tulisan ini akan menunjukkan sisi sepok laut saya. Sisi saya yang memang kampungan.



Ceritanya beberapa minggu yang lalu saya tiba-tiba dihubungi oleh pihak TransTV yang sedang meliput di Pontianak. Mereka menemukan saya melalui tulisan saya di blog ini yang menceritakan tentang Jembatan Kayu Terpanjang di Asia Tenggara. Jembatan yang lebih masyarakat Pontianak kenal dengan sebutan gertak. Karena jembatannya terbuat dari kayu.


Pertama kali menuliskan tentang hal tersebut sebenarnya saya tidak pernah memikirkan bahwa tulisan tersebut akan membuat saya ditayangkan di televisi. Maklumlah saya ini dari kampung. Kalau bisa masuk televisi kesannya itu semacam sajaaaaa. Selama ini tahunya yang masuk televisi ya artis atau orang-orang besar lainnya. Tentunya bukan saya.


Mimpi apa saya malam itu tiba-tiba paginya dihubungi dan langsung diminta untuk syuting. Wetssss... jantung saya berdegub kencang sekali. Maklum saya memang tidak pernah masuk televisi untuk diwawancara sebelumnya. Saya tahu wajah saya tidak lama ada di televisi waktu itu. Hanya sekitar beberapa menit. Tapi rasanya sangat menyenangkan. Tidak dibayar apa-apa sih.


Namun, saya hadir karena tulisan saya. Mereka beranggapan saya layak untuk tampil di layar kaca karena saya menulis. Seandainya saya tidak ngeblog mungkin pengakuan terhadap tulisan saya yang ini juga tidak akan pernah ada. Dalam mimpi pun tak akan pernah terbayangkan saya akan diliput di sebuah televisi nasional.


Orang tua saya bangga. Nenek saya bangga. Saudara saya bangga. Bahkan orang sekampung masih membicarakan perihal munculnya wajah saya di televisi nasional. Maafkan sisi sepok laut saya ini. Namanya juga bukan seleb tiba-tiba bisa masuk televisi. Rasanya itu tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.


Apalagi ketika ibu saya sibuk menunggu beritanya muncul pas paginya. Lalu ternyata muncul empat hari kemudian dan ibu saya ketinggalan. Betapa lucunya ibu saya yang sibuk melototin televisi hanya untuk menonton tayangan tersebut.


Ah! Saya jadi ingat almarhum kakek saya yang selalu mengatakan bahwa kegiatan menulis saya tidak ada manfaatnya. Saya tahu dia berpikiran demikian karena kami ada di kampung dan jauh dari hal-hal yang berbau teknologi. Jangankan buat ngeblog, diterbitkannya tulisan dalam bentuk buku pun rasanya mustahil. Siapa yang akan menerima tulisan tangan yang dituangkan dalam kertas bekas ulangan yang saya jilid jadi buku?


Saya tahu dia resah melihat masa depan cucunya yang malas belajar. Sibuk membaca buku cerita dan lebih sering menulis sambil menonton televisi hitam putih harta berharga milik Aki. Seandainya sekarang dia masih hidup, saya ingin mengatakan bahwa banyak orang yang mengakui keberadaan saya hanya karena saya rajin menulis.


Masa depan jangan dirisaukan, Ki. Di garis tangan sudah tertuang nasib cucumu ini. Yakinlah dan percayalah. Hanya itu yang Aki butuhkan untuk mempercayakan pilihan seorang cucu yang malas belajar ini. Cucu yang tidak mengejar ranking di sekolahnya ini. Cucu yang paling hitam ini.


Seandainya saya tidak ngeblog, percaya terhadap kemampuan menulis sendiri rasanya akan semakin mengecil. Saya akan terperangkap di dalam ruang-ruang kosong yang saya ciptakan sendiri. Namun karena saya memberanikan diri untuk melempar tulisan saya ke khalayak umum, banyak hal yang tak pernah saya pikirkan benar-benar terjadi.


Dulu, sebelum saya ngeblog, saya mendapatkan pembaca pada tulisan offline saya di buku yang jumlahnya tak seberapa itu rasanya sudah sangat menyenangkan. Saat mulai ngeblog, saya juga senang ada yang mau menyempatkan diri mampir dan membaca tulisan saya. Seandainya saya tidak ngeblog, saya pikir saya tidak akan menjadi diri saya yang sekarang. Seseorang yang terbentuk dengan tempaan di blognya setiap hari.

Postingan populer dari blog ini

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.