Tulisan
ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu kedelapan.
![]() |
gambar dari sini |
Komunitas
adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan,
umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama. Dalam komunitas manusia,
individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya,
preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas
berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan",
kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti "sama, publik, dibagi
oleh semua atau banyak". (Wenger, 2002: 4). (sumber Wikipedia)
gambar dari sini |
Tentu
saja komunitas isinya lebih dari satu orang yang menginginkan wadah untuk
menampung beberapa atau satu hal yang sama di antara dirinya dan orang lain
yang ingin berada di dalam komunitas tersebut.
Sebuah
komunitas yang ideal pada dasarnya harus dibuat karena ada niat yang baik. Jadi
bukan hanya niat yang membuat terbentuknya komunitas tersebut. Karena niat saja
belum tentu cukup bukan? Niat yang baik berisikan tujuan dan manfaat yang baik.
Tidak hanya baik dari dan untuk orang yang berada dalam komunitas tersebut. Melainkan
juga untuk orang-orang yang di luar komunitas.
![]() |
gambar dari sini |
Komunitas
ideal setidaknya bisa membuat niat yang baik sehingga komunitas yang dibentuk
akan bermanfaat baik semua yang berkaitan dengan komunitas tersebut baik di
dunia maupun di akhirat.
Tetapi
jika menilik ke dalam diri saya sendiri, saya bukanlah orang yang terlalu betah
berada di dalam komunitas. Sebab sudah sering saya melihat komunitas yang pada
awalnya dibentuk dengan visi dan misi yang sama pada pertengahan jalan tak
sedikit yang akhirnya berbelok visi dan misinya. Belum lagi perbedaan pendapat
yang bisa terjadi di dalam komunitas.
Saya
terkadang memang lebih suka berada di luar kekangan komunitas tertentu yang
membuat saya sendiri tidak bergerak bebas. Barangkali saya belum benar-benar
bertemu dengan komunitas yang sesuai. Jadi saat ditanya apakah saya sendiri
berada di dalam komunitas tertentu saya lebih suka pertemanan atau perkumpulan
yang saya jalani tidak terlalu ‘komunitas’.
gambar dari sini |
Sebab
komunitas entah mengapa membuat saya berpikir tentang kotak-kotak yang
memisahkan antara satu komunitas dengan komunitas lainnya. Sehingga pada
akhirnya saya lebih suka berada di luar komunitas apa pun. Menjadi satu
individu yang tak terikat dengan komunitas apa pun. Walaupun saya tetap akan
mau disebut sebagai perwakilan komunitas tertentu saat menghadiri sebuah acara
yang berkaitan dengan kegiatan yang saya jalani.
Komunitas
ideal? Apakah terlalu muluk permintaan orang yang ingin berada di dalamnya? Adakah
memang sulit untuk membentuk komunitas ideal? Saya sendiri tidak begitu
berpengalaman dengan yang namanya komunitas, soalnya kadang-kadang saya lebih
suka sendirian saja. Entah mengapa. Ada bagian diri saya yang suka berontak
saat berada di dalam sebuah komunitas.
Ada
ketakutan sendiri saat berada di dalamnya. Ada sesuatu yang menyerang saya. Itu
sebabnya saya tak begitu punya banyak teman dekat yang aktif di dalam komunitas
yang sama. Saya lebih suka berada di dalam jarak yang aman dan tidak menyakiti
orang lain soalnya saya sendiri tidak ingin disakiti oleh siapa pun.
gambar dari sini |
Komunitas
isinya banyak orang dan tentunya banyak kepala yang punya pemikiran
masing-masing. Walau di dalam satu komunitas yang sama, pendapat yang berbeda
mau tidak mau akan menimbulkan perdebatan. Baik panjang maupun pendek. Saya rasa
perdebatan itu bisa menghabiskan banyak waktu dan energi. Memang banyak
perdebatan yang bisa memberikan manfaat. Tapi kalau melelahkan rasanya kasihan
yang berdebat.
Yuk,
pegang niat yang baik untuk mewujudkan komunitas yang ideal.