Barangkali
selama ini kita suka menuliskan apa saja yang kita rasakan di
berbagai media yang tersedia di depan dunia maya kita. Semoga saja
apa yang kita tuliskan tidak membuat orang lain terluka. Karena
sebenarnya banyak orang yang bisa dilukai hanya dengan apa yang kita
tuliskan.
Kata-kata
itu bisa menjadi pedang kuat yang akan melindungi kita. Bisa jadi
pula akan melukai orang lain. Itu bisa. Kekuatan kata-kata yang kita
keluarkan. Tenaganya begitu sudah kita gunakan tak akan bisa kita
tarik kembali. Kita memang bisa menghapus kata-kata yang kita
tuliskan tetapi tetap saja tak akan menghapus kesan yang
ditinggalkan.
Siapa
saja yang pernah kita lukai dengan kekuatan kata-kata kita? Bisa jadi
hanya satu orang yang terluka. Atau bisa jadi satu keluarga. Lebih
buruk lagi kita menyakiti satu dunia.
Pernahkah
kita memikirkan dampak dari apa yang kita katakan kepada orang lain?
Dampaknya positifkah? Negatifkah? Kita tidak akan tahu sampai
kata-kata itu benar-benar kita nyatakan. Namun setidaknya, kita bisa
sedikit memprediksikan tujuan kita mengeluarkan ucapan tersebut. Jika
memang tujuannya dimaksudkan untuk menyakiti orang lain bisakah kita
menahannya sejenak? Kalau bisa lebih baik tidak mengeluarkannya sama
sekali? Kalaupun kita tetap harus mengatakannya, bisakah kita
mengatakannya secara langsung dan tatap muka? Jangan mengeluarkannya
di ruang publik.
Itulah
kekuatan kata-kata, saat kita mengirimkannya dalam bentuk e-mail
pribadi bisa jadi kekuatannya tak sebesar saat kita menuliskannya di
blog. Apalagi jika tulisan tersebut bernada atau berunsur menyerang.
Tidak
semua orang kuat menghadapi kata-kata orang lain. Ada sesetengah
orang yang tidak kuat menghadapinya lantas membungkam 'mulut' semua
orang dengan caranya sendiri. Ada pula yang malah berbalik di dalam
keputusasaan dan menyerah di dalam kehidupan.