Tulisan ini
diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu
keenam.
Honeylizious.com
– Jatuh cinta oh jatuh cinta, siapa yang di sini tak pernah jatuh
cinta? Banyak hal yang bisa membuat kita jatuh cinta. Cinta juga
banyak jenisnya. Bukan hanya cinta yang dari seorang perempuan
terhadap seorang lelaki. Menurut skripsi yang saya tulis, cinta itu
banyak jenisnya. Bahkan saya harus membatasi menjadi 4 bagian. Cinta
keibuan (antara orang tua – anak dan anak – orang tua), cinta
terhadap sesama, cinta terhadap lawan jenis, dan cinta diri sendiri.
Tapi
tentu saja jatuh cinta yang paling mendebarkan adalah cinta terhadap
lawan jenis. Karena ini melibatkan banyak hal yang ada pada diri
kita. Debaran jantung. Pikiran yang tak bisa fokus. Keringat dingin.
Curi-curi pandang. Malu-malu. Masih banyak sekali hal lainnya yang
bisa kita alami saat merasakan yang namanya jatuh cinta pada lawan
jenis kita.
Dunia
ini terlihat seperti pelangi yang beraneka warna. Akal sehat kita
terkadang menjadi hal terakhir yang akan bekerja saat kita dilanda
jatuh cinta.
Namun
ada satu hal yang harus kita ingat. Di dalam setiap bahagia yang kita
rasakan ketika jatuh cinta ada bayangan nestapa yang menanti. Bahagia
tak pernah datang sendirian. Dia selalu berdua dengan pasangan
sejatinya. Nestapa yang akan membuat kita merana. Jangan takut jatuh
cinta. Karena hidup adalah pilihan. Saat kita berani untuk merasakan
bahagianya jatuh cinta kita juga harus siap menelan pil pahit
nestapa. Kita tak akan mampu memisahkan ikatan keduanya.
Tanpa
adanya nestapa kita tak akan pernah memahami indahnya kebahagiaan.
Ada
harga yang harus kita bayar untuk setiap kenikmatan yang kita rasakan
di aliran darah kita yang disuntikan dengan serum jatuh cinta. Kita
membelinya. Membelinya paket nestapa yang harus ikut kita terima.
Siapkah kita menggenggam tangan orang yang kita cintai itu untuk
selamanya dalam bahagia dan nestapa? Asalkan kita memiliki cintanya?
Itu kembali lagi pada pilihan kita. Kita yang menentukan bagaimana
seharusnya kita merasakan jatuh cinta itu. Bisa jadi nestapa yang
kita rasa menjadi bagian dari hal yang membuat indahnya sebuah cinta
yang hadir di dalam kehidupan kita.
Saat
nestapa itu terasa menyiksa jangan salahkan cinta yang ada di dalam
hati. Jangan lepaskan tangan yang telah kita genggam sepanjang
perjalanan menuju sebuah cinta sejati yang seharusnya. Kuatkan hati
kita untuk menerima bahagia dan memikul nestapa itu bersama. Berdua
dengannya. Kita tak bisa menyaring dua hal tersebut agar terpisah di
dalam sebuah rasa yang ada di dalam hati kita.
Semakin
mahal yang kita inginkan, semakin besar harga yang harus kita bayar.
Untuk sekian kalinya. Hidup itu pilihan. Begitu pula dengan jatuh
cinta. Carilah cinta yang sesuai dengan harga yang mampu kita bayar.
Cinta yang tak akan meninggalkan kita di tengah perjalanan kehidupan.
Membawa kita hingga batas usia dan menua bersama. Tak akan merasakan
bahagia saja. Nestapa akan menjadi nikmat yang serupa.
Jatuh
cinta. Memikirkan orang yang kita cintai. Ingin mengenalnya lebih
dekat. Membuat pengorbanan apa saja untuknya. Bertanggung jawab demi
dia. Menghormati pilihan di dalam hidupnya. Itulah cara kita
mencintai diri dan orang di luar diri kita sendiri. Bisa jadi kita
akan menangis sambil tersenyum saat mengingat tawanya. Senang karena
mencintainya tapi tersiksa hanya karena terpisah darinya. Bisa jadi
pula kita akan begitu bersemangat untuk segera menemuinya tetapi
kehilangan semangat saat melihat apa yang kita harus lewati untuk
tiba diwaktu pertemuan itu.
Semua
ada harganya. Begitu juga jatuh cinta. Tak butuh alasan apa-apa.
Apalagi hanya sekadar pertanyaan mengapa? Jatuh cinta saja dan
rasakan bahagia dan nestapanya dalam waktu yang sama.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).