Honeylizious.com –
Masih ingatkah kamu di senja hari yang basah itu. Aku duduk dengan
tubuh yang sedikit menggigil dan telinga yang mendengung. Tekanan
udara katamu kala itu. Aku tak mengerti tentang tekanan udara yang
kamu maksud jika aku tak pernah mengalami dengungan yang sama saat
berada di dalam pesawat yang membawaku kemudian membuatku bertemu
denganmu.
Kamu
yang kulihat pada malam kedua terakhir sebelum akhirnya kita saling
mengucapkan selamat tinggal namun diikuti pula dengan janji untuk
bertemu kembali. Kamu yang menarik tanganku saat aku kesulitan untuk
naik ke tempat yang lebih tinggi. Di saat semua orang yang lain
seakan tak peduli dengan keberadaanku dan kamu. Kamu yang diam saja.
Lalu tertawa karena akulah satu-satunya orang yang bergantung
denganmu. Memintamu memegang kameraku dan mengambil foto kenanganku
di tempat itu.
Tanpa
pernah mengajakmu untuk berfoto bersama. Aku hanya bisa mengatakan
pada diriku sendiri, aku perempuan. Tak ingin terlihat mencolok di
antara kerumuman banyak orang. Aku juga ingat, tanganmu yang kokoh
menyambutku yang ingin turun ke tanah. Tempat yang setinggi itu
membuatku ragu untuk melompat. Tapi kamu menguatkanku. Kamu bilang,
lompat. Aku percaya pada ucapanmu dan segera melompat. Perhitunganku
hanyalah, aku akan jatuh ke atasmu jika lompatan itu gagal.
Kamu
yang membuatku mengerti bahwa hidup ini akan menjadi seperti yang
kita bayangkan sebelumnya. Bahwa akan banyak hal yang baik saat kita
berani menanggalkan semua ragu di dada. Kamu yang membuatku berjalan
dengan mata setengah terpejam. Tak perduli dengan lelah yang mendera.
Pikiranku seakan-akan tak bisa digunakan dengan cara yang lebih sehat
lagi.
Di
dalamnya hanya ada keinginan untuk berada di hadapanmu saat itu juga.
Seandainya malam itu aku tak datang dan aku tak punya keberanian
untuk menunjukkan rasaku. Bisa jadi. Bisa saja semuanya tak akan
seperti ini. Selamanya penyesalan akan menghantuiku karena membiarkan
kesempatan satu-satunya itu berlalu begitu saja.
Memang
ada beberapa hal di dunia ini, yang hanya datang sekali. Meskipun ada
pula yang bisa datang berkali-kali. Tapi kamu bukanlah sesuatu yang
akan datang dua tiga kali di dalam kehidupanku. Kamu. Iya kamu. Kamu
yang melihatku begitu dalam hari itu. Membuatku percaya aku bisa
membuka diriku seutuhnya. Bahwa kamu adalah orang yang membuatku tak
menyembunyikan semuanya sendirian. Semua luka yang tersimpan sudah
kamu lihat hanya dengan tatapan mata.
Terima
kasih hari itu kamu mengikutiku.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).