Sebenarnya
itu adalah judul cerbung yang akan segera hadir di Honeylizious.
Entah bisa membuat cerita yang mendebarkan diri sendiri atau tidak
saya sendiri tidak tahu. Tapi sebelumnya kisah ini selalu akan dan
selamanya fiksi. Walaupun mungkin pernah berharap kisah cinta yang
saya alami di dalam kehidupan nyata setidaknya ada yang nyantol dari
cerita yang saya tulis. Entah cerita happy ending yang mana yang akan
benar-benar terjadi. Begitu harapannya. Tapi hidup tentu tak semudah
mengarang sebuah cerita. Karena cerita fiksi yang kita tulis adalah
bagian dari harapan-harapan yang tak terkabulkan.
Sejak
menutup komentar di blog hanya untuk orang yang dikenal rasanya saya
kembali menjadi diri saya yang bebas dulu. Diri yang tak peduli
dengan pendapat orang saat menuliskan sesuatu. Tak ada lagi tulisan
yang tidak langsung saya terbitkan hanya gara-gara memikirkan
'bagaimana dengan komentar orang yang membacanya'.
Sekarang
saya mengerti apa yang 'dia' rasakan. Ketika dia hanya mencintai
menulis. Kemudian menulislah yang menjadi hal yang paling dia
pikirkan. Lalu dia menutup kotak komentar di blognya. Sepenuhnya.
Berbeda dengan blog ini yang setidaknya masih menyisakan bagian buat
orang yang benar-benar dikenal yang ingin didaftarkan sebagai
anggota.
Blog
ini bagi saya adalah sebuah kamar. Kamar pribadi yang awalnya tidak
saya kunci pintunya. Saya hanya menuliskan kalimat 'ketuk dulu
sebelum masuk'. Tapi banyak yang tak mengindahkan tulisan tersebut
dan masuk begitu saja ke kamar saya yang paling pribadi. Memang di
blog ini saya bukan menuliskan ketuk pintu sebelum masuk, saya
menuliskan beberapa aturan untuk pengomentar yang banyak tidak
diindahkan oleh yang berkomentar. Akhirnya saya memutuskan 'mengunci'
pintu 'kamar' ini. Hanya orang terpilih yang boleh masuk.
Lebih
menyenangkan ternyata. Walaupun dulu komentar adalah hal yang paling
saya tunggu. Saya sempat menjadi blogger yang akan semangat sekali
saat mendapatkan komentar di tulisan yang saya hadirkan. Saya merasa
senang karena ada yang membacanya. Namun apakah saya menulis karena
untuk mendapatkan komentar? Jika saya menilik lebih dalam, saya
ternyata ingin menulis saja. Menulis lebih banyak dan lebih banyak
lagi.
Kembali
lagi ke cerbung yang ingin saya hadirkan. Berjudul Cinta Putih, saya
sendiri tidak tahu akan mengarah ke mana ceritanya. Tapi lagi-lagi
saya akan menghadirkan seorang lelaki yang menjadi 'sang sahabat baik
masa kecil'. Rasanya tokoh yang seperti itu sudah menjadi hal yang
melekat di cerbung yang saya tulis. Padahal saya dulu selalu menulis
fiksi, tapi semakin lama semakin sedikit fiksi yang saya tulis.
Lama-lama saya bisa kehilangan semangat untuk menulis fiksi dan lebih
banyak menulis hal yang nyata.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).