gambar pinjam di http://weheartit.com |
Mataku menatap dua sosok asing
yang tidak aku ingat sama sekali keberadaannya. Rasanya merekalah orang
seharusnya aku sebut sebagai orang tua. Mereka berdua benar-benar lenyap dari
ingatanku. Aku lupa bagaimana aroma tubuh kedua orang tuaku yang sebenarnya.
Tapi sekarang aku yakin memang aku anak orang lain. Bukan adik Jun. Sama sekali
bukan.
Aku tak tahu harus bagaimana.
Rasanya sedih ada bagian diriku yang terlupakan. Namun di balik itu aku juga
bingung untuk mencoba mengingatnya kembali. Karena bagian itu seakan-akan telah
dihapus oleh Tuhan dari ingatanku. Jun masih menggenggam tanganku saat aku
menekan tombol ‘stop’.
“Ada apa?”
“Tak ada gunanya, aku sama
sekali tak mampu mengingat kenangan masa laluku. Aku bahkan tak bisa mengingat
kedua orang tuaku.”
“Lantas bagaimana dengan
hidupmu?”
“Aku akan menunaikan janji yang
telah dibuat kedua orang tuaku. Jika memang pernikahan itu adalah keinginan
mereka aku tak ada masalah untuk menerimanya.”
gambar pinjam di weheartit |
“Benarkah?”
Aku menganggukkan kepalaku
membenarkan ucapan Jun.
“Walaupun aku masih belum bisa
menerima kita bukan saudara. Di mataku rasanya aku masih melihatmu sebagai
abang kandungku.”
“Tidak apa-apa, aku juga tak
meminta banyak. Aku tak akan mendesakmu untuk melangsungkan pernikahan kita.”
“Janji adalah janji. Aku akan
menikah denganmu, Jun.”
Untuk pertama kalinya aku
kesulitan memanggilnya. Jun terlalu asing bagiku. Selama ini aku terbiasa
memanggilnya abang.
“Aku siap menunggumu, Renata.
Kapan pun, ketika kamu benar-benar yakin dengan pilihanmu.”
gambar dari weheartit |
“Bukankah aku tak ada pilihan
apa pun. Menikah denganmu adalah satu-satunya yang bisa aku lakukan untuk
membayar semua janji yang telah dibuat orang tuaku. Bahkan janji orang tuamu
juga. Kita tidak akan mengorbankan semua janji itu hanya karena aku tak
mengingat satu apa pun yang mengikat kita sebelumnya bukan?”
“Renata…”
“Sudahlah, Jun.”
Aku keluar dari ruangan
tersebut dan menyelinap ke kamarku. Kamar yang aku pikir benar-benar kamarku
sejak aku lahir ke dunia ini. Semuanya terasa asing. Terlampau asing untuk
dipahami.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).