gambar dari jemblo.wordpress.com |
Sebelumnya
tak pernah membayangkan akan ke Jogja lagi. Sebelumnya saya sudah ke
Jogja, saya malah lebih penasaran ingin ke Semarang. Tetapi Boy yang
meminta saya datang ke Jogja, selain ada teman kami kuliah di Jogja,
ada sepupu teman kami yang sekarang statusnya pacarnya Boy. Baiklah,
saya paham arah pikirannya. Dia ingin memperkenalkan saya dengan
pilihan hatinya. Semoga ini yang terakhir kalinya saya harus
berkenalan dengan pacarnya lagi deh. Semoga kali ini langsung
menikah.
agungche.wordpress.com |
Baiklah
kembali ke cerita sebelum saya akhirnya harus berkumpul dengan
peserta Asean Blogger Festival Indonesia 2013 yang lain di hotel
Solo, saya mendatangi Jogja.
gambar dari http://actconsulting.co/alun-alun-selatan-jogja/ |
Jadi
malamnya Boy sudah mengatakan bahwa tanggal 8 Mei dia sangat sibuk di
kampus. Asramanya bukanlah tempat yang menarik untuk dijadikan tempat
menghabiskan waktu. Jadi memang lebih baik saya ke Jogja, padahal
sama sekali tak ada rencana ke sana. Saya mengiyakan tanpa bertanya
apa-apa. Tidak begitu pagi waktu saya memutuskan untuk ke Jogja
dengan naik bus. Padahal sebelumnya saya tidak pernah naik bus ke
Jogja. Bahkan saya tak pernah naik apa-apa ke Jogja dari Solo.
Terakhir kali saya ke Jogja ya dari Magelang setelah melihat Candi
Borobudur.
![]() |
gambar dari http://lia-liasemarangcandi.blogspot.com/2011/06/trip-to-jogja.html |
Dari
asrama UNS saya jalan kaki, ternyata lumayan jauh hingga akhirnya
saya menerima tawaran seorang tukang ojek untuk mengantarkan saya ke
depan kampus UNS. Sebelum akhirnya dia benar-benar meninggalkan saya,
dia mengingatkan saya untuk berhati-hati selama di dalam bus. Jangan
sampai kecopetan. Waktu itu saya hanya bisa menguatkan diri saya,
"Oke, ada pencopet nih di bus?"
gambar dari http://suyatno.wordpress.com/2011/03/31/semua-tentang-jogja/ |
Setelah
bertukar nomor ponsel, jadi rencananya kalau saya sudah balik ke Solo
dia siap mengantarkan saya ke mana pun saya mau. Kemudian tak lama
menunggu bus yang dimaksud saya segera naik dengan rombongan
mahasiswa yang kayaknya mau liburan di Jogja. Sebelum naik mereka
memang sudah menyapa saya karena saya terlihat bingung menunggu bus.
Karena tujuannya sama-sama Jogja mereka berbaik hati menerima saya di
rombongan mereka.
gambar dari sini http://www.habitat-indonesia.or.id/apmchud/ |
Lucky!
Walaupun
akhirnya duduknya terpisah-pisah dan saya harus satu tempat duduk
dengan seorang laki-laki dari Surabaya yang kayaknya 'gatel' banget.
Wajah saya terlalu polos dan kelihatan gampang ditipu mungkin ya? Dia
sempat mengajak saya ngobrol panjang lebar. Semakin banyak dia
memamerkan kalau dia baik, saya malah semakin takut. Orang baik tidak
bakalan mengakui seperti itu bukan? Saat dia menawarkan untuk
menemani saya turun di Malioboro Jogja, saya menolak halus. Saya
ingat pesan Boy untuk turun di Janti dan menunggu dijemput pacarnya.
gambar dari sini http://www.tripadvisor.com/LocationPhotos-g297713-Solo_Central_Java_Java.html |
Untungnya
bapak itu tidak terlalu ngotot dan membiarkan saya turun di Janti.
Saya takut dia akan mengikuti saya sepanjang jalan dan melakukan
tindakan yang tidak saya inginkan. Begitu turun banyak tukang ojek
menyambut saya. Maaf ya bapak-bapak saya sudah punya tukang ojek
pribadi yang siap mengantarkan saya ke mana pun saya mau. Saya harus
menunggu di Indomaret yang ada di Jl. Janti. Saya sempat duduk-duduk
di depan Indomaret sambil menikmati sebotol teh kemasan.
Jogja,
masih panas seperti waktu dulu saya meninggalkannya. Waktu Elsa
datang saya sudah hampir menghabiskan teh kemasan yang saya beli.
Lalu dia membawa saya ke rumah kontrakannya yang tak begitu jauh dari
Jl. Janti. Waktu melihatnya pertama kali saya langsung tahu dia Elsa,
padahal belum pernah melihatnya secara langsung. Tapi wajah orang
satu kabupaten memang terlihat jelas di tanah Jawa. Kelihatan sekali
wajah Kalimantan Baratnya.
Sepanjang
jalan kami sudah banyak sekali bicara padahal saya sebenarnya
berteman dengan Mia sepupunya Elsa. Teman kuliah saya dan Boy. Jadi
Elsa berencana mengejutkan Mia dengan membawa saya ke rumahnya. Benar
saja Mia terkejut karena tak menyangka saya yang datang. Saya tak
mengabarinya karena mendadak saja datang ke Jogja.
"Tang
bise datang ke Jogja? Tang daan bekabar?" (Kok bisa ke
Jogja, kok nggak ngasih kabar?)
"Biselah,
ade Asean Blogger Festival di Solo, Pak Cik daan sampat nak ngajakek
bejalan, jadi aku Jogjalah." (Bisa dong, ada acara Asean
Blogger Festival di Solo, Pak Cik (Boy) tidak sempat ngajakin aku
jalan-jalan, jadi aku datang ke Jogja)
"Tanang
kalak kite jalan-jalan, belanje, tananglah." (Tenang, nanti
kita jalan-jalan, belanja, tenang saja)
"Aku
ade bawak cencalok tok e, pasanan Pak Cik." (Aku ada membawa
cencalok ni, pesanan Pak Cik (Boy))
"Kau
dah makan ke ballom? Pun balloman kite makan doloklah."
(Kamu sudah makan belum? kalau belum kita makan dulu)
"Simalam
makan capcay dangan Pak Cik, pagi arinye mancret, lapar inyan aku tok
e tapi sean makanan yang sesuai rasenye, kite makan di sittok jak
pakai cencalok." (Tadi malam makan capcay dengan Pak Cik
(Boy), paginya diare, lapar sekali sebenarnya tapi tak ada makanan
yang sesuai dengan lidah, kita makan di sini saja dengan lauk
cencalok.
"Kaati
be, kamek dah lamak lalu daan makan cencalok, nak betitip kandaknye
dangan biak yang pulang kampong tapi agek daan munsem."
(Terserah kamu sih, kami sudah lama tidak makan cencalok, pengen
nitip sama teman yang pulang kampung tapi sedang tidak musim)
"Memang
agek daan munsem tapi ade tijumpe urang yang bejaje, iye pun dapat
sikit, tige on naknye." (Memang sedang tidak musim tapi tak
sengaja berjumpa dengan orang yang menjajakannya, itupun dapatnya
sedikit, hanya 3 ons)
Pendek
cerita, kami masak cencalok siang itu. Lalu makan sebanyak-banyaknya.
Maklum saya lapar sekali sejak kemarin. Soalnya makanan yang tadi
malam semuanya sudah saya keluarkan paginya pas diare. Setelah makan
kami beristirahat siang di depan televisi. Bercerita banyak tentang
masa lalu yang kami lewati tanpa keberadaan masing-masing.
Satu
hal yang saya kesalkan di rumah kontrakan Mia dan Elsa ini, tak ada
sinyal internet yang bisa saya gunakan. Alhasil saya hanya bisa
SMS-an dan telpon-telponan tapi gagal internetan. Baiklah. Bagian ini
memang menyebalkan. Tapi saya sangat senang tetap bisa menggunakan
bahasa daerah meskipun sudah berada di tanah Jawa, maklum saya
sendiri memang kesulitan berkomunikasi dengan orang Jawa.
Ke
mana Mia dan Elsa membawa saya jalan-jalan? Nantikan di postingan
selanjutnya.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).