Tulisan
ini diikutkan pada 8 Minggu Ngeblog bersama Anging Mammiri, minggu
keempat.
Satu
di antara warna favorit saya adalah putih. Warna yang melambangkan
kesucian. Warna yang akan membuat pancaraan jiwa seseorang terlihat.
Bagi saya warna putih adalah warna paling indah dari banyak warna
yang ada di dunia. Tapi tentu saja tanpa warna yang lain warna putih
tidak akan ada maknanya. Dunia ini akan pucat. Namun melihat warna
putih memang sangat menyenangkan.
Warna
putih waktu kecil selalu mengingatkan saya pada sekolah. Saat saya
sendiri masih berusia 5 tahun dan belum mengenyam pendidikan saya
selalu iri melihat warna putih yang lewat di depan rumah pagi-pagi.
Kadang-kadang saya sendiri suka merasa bosan di rumah. Bermain sampai
lelah. Tak semua teman bisa diajak bermain speanjang waktu. Apalagi
saat usia 5 tahun saya tidak begitu diizinkan main di luar rumah
kecuali di halaman. Rumah sahabat baik saya dari kecil pun ada di
sebelah dan saat usia saya masih 5 tahun dia masih terlalu menempel
pada ibunya. Sehingga saya yang harus selalu datang ke rumahnya.

Membayangkan
saya sendiri mengenakan seragam sekolah dasar berwarna putih
atasannya membuat saya merasa akan menemukan banyak hal baru di
sekolah. Banyak teman yang bisa diajak bermain. Bisa bermain di
halaman sekolah dengan bebas. Tapi waktu itu usia saya belum cukup
untuk masuk sekolah dasar. Seingat saya, tahun berikutnya saya baru
sekolah di sekolah dasar negeri yang jaraknya tak begitu jauh dari
rumah.
Saat
usia 6 tahun ternyata bayangan menyenangkan saya salah, sekolah itu
selain ada bagian menyenangkannya tentu ada bagian tak
menyenangkannya. Satu hal yang paling saya ingat adalah saya dimarahi
wali kelas di hari pertama masuk sekolah dasar. Hanya karena saya
merasa malu harus maju dan berdiri di depan teman-teman sekelas untuk
memperkenalkan diri.
Warna
putih mengingatkan itu semua bagi saya.
Tentu
saja saya masih suka warna putih. Karena warna putih cerah dan
bersih. Warna paling terang di dalam kamus saya. Apalagi jika
dipadu-padankan dengan warna lainnya, warna putih akan bisa cocok
dengan warna apa saja. Dengan mudah dia menyatu dengan warna lainnya.
Warna yang paling netral dari banyak warna.
Warna
putih pula yang digunakan pada seragam sekolah saya tingkat pertama
dan atas. Saya memiliki beberapa koleksi benda yang selalu saya
gunakan dan dihadirkan dalam warna putih. Sepatu flat yang paling
sering saya kenakan warnanya putih. Arloji saya juga warnanya putih.
Saya bahkan punya beberapa kaos yang warna dasarnya putih. Ponsel
saya juga warna putih. Dulu waktu mau beli netbook saya memilih yang
warnanya putih. Kalau sudah berkaitan dengan warna putih rasanya saya
tak dapat menolaknya sama sekali. Saya hanya tak memiliki jilbab
berwarna putih. Sudah lama sejak terakhir kali saya mengenakan jilbab
dengan warna bersih tersebut. Jilbab putih mengingatkan saya pada
masa SMA, saat saya mengenakan jilbab putih dihari Senin dan Selasa.
Jadi kalau harus mengenakan jilba dengan warna putih saya rasanya mau
berangkat sekolah. Semasa kuliah saya masih memiliki beberapa koleksi
jilbab putih meskipun jarang saya kenakan.
Warna
putih. Begitu indah. Bersinar di bawah cahaya matahari yang terang.
Begitu suci. Warna yang agung. Mengenakan warna putih juga memberikan
ketenangan. Saya juga suka sekali melihat orang lain mengenakan
pakaian dengan warna putih. Apalagi jika memperhatikan orang yang
lewat pada hari Jumat. Tak hanya baju koko warna putih yang banyak
kita lihat tapi juga orang dengan peci berwarna putih.
Warna
putih memang menenangkan. Lihatlah ke langit, saat kita melihat awan
berwarna putih hati kita akan lebih tenang dibandingkan melihat awan
yang gelap bukan? Kecuali memang sudah lama tak turun hujan dan air
di tempayan sudah mau habis. Hehehe...
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).