
Akhirnya
laptop saya stabil. Tidak ada lagi installasi ulang dan sekarang saya
benar-benar telah menggunakan Ubuntu 11.10. Hanya Ubuntu. Memang
banyak yang menyarankan untuk menggunakan dua OS sekaligus. Jadi ada
jendelanya ada Ubuntunya. Tapi saya tidak suka lagi dengan windows.
Saya sudah terluka, patah hati, dan kecewa karena saya menggunakan OS
bajakan.
Heh?
Hanya karena merasa bersalah menggunakan OS bajakan merelakan diri
sendiri belajar OS dari nol? Bahkan rela menginstall sendiri dan
menghilangkan banyak data? Hampir saja kehilangan data paling
penting. Skripshit! Owh, untungnya sempat terselamatkan karena pernah
memberikannya pada teman. Jadi filenya bisa diunduh kembali dari
kotak pesan. Eh, ini mau bahas skripsi apa bahas Ubuntu sih?
Nah,
mulai dari postingan ini saya akhirnya membuat label baru. Khusus
untuk postingan cerita saya dan Ubuntu. Yah, pasti banyak yang belum
menggunakan Ubuntu seperti saya bulan lalu. Pasti banyak yang mencari
tutorial tentang Ubuntu sama seperti saya beberapa minggu ini.
Misalnya bagaimana cara installasi aplikasi yang kita butuhkan di
luar aplikasi bawaan yang sudah ada?
Saya,
yang sama sekali bukan anak informatika sekarang sudah memahami
sedikit koding di terminal Ubuntu. Kadang saya install dari terminal
kadang install dari Ubuntu Software Centre. Sekarang lebih sering
langsung pilih-pilih aplikasi di Ubuntu Software Centre soalnya kita
bisa mengetikkan kata kunci aplikasi yang kita butuhkan. Tidak tahu
namanya juga tidak ada masalah kok. Misalnya saya menginginkan game
tertentu tapi saya tidak tahu game apa yang tersedia di Ubuntu, saya
tinggal ketik kata kunci 'game' di kotak pencarian.

Saya
yakin jika saya tidak menghilangkan windows dari laptop saya, pasti
setiap saya kesulitan install program di laptop, saya akan merestart
laptop dan menyelinap ke windows bajakan itu. Bermain kembali dengan
aplikasinya yang akhirnya bajakan juga. Rata-rata aplikasi yang
digunakan di windows memang berbayar. Seperti IDM yang sering saya
gunakan untuk mengambil data di internet. Nah IDM yang diinstall ke
laptop saya tentunya bajakan. Untuk OS saja sudah diberikan yang
bajakan, apalagi aplikasinya.
![]() |
Ini tampilan desktop saya sekarang, jangan tanya itu foto siapa. |
Berbeda
dengan Ubuntu yang sekarang saya gunakan. Semua aplikasi yang saya
butuhkan gratis. Tidak ada serial number yang harus saya masukkan.
Meskipun saya agak kesulitan pada awalnya. Misalnya untuk menginstall
printer saya. Ya ampun itu butuh dua hari untuk menemukan tutorial
yang benar, mudah, dan bisa saya praktikkan. Ternyata di Ubuntu juga
ada kok cara installasi seperti di windows yang menggunakan file
dengan ekstensi .exe. Di Ubuntu sendiri filenya berbentuk .sh. Bahkan
nama filenya install.sh. Tinggal klik dan langsung masuk ke terminal.
Tidak perlu menghapal koding yang harus diketik di terminal.
Saudara-saudaranya 'sudo' dan kata-kata selanjutnya tidak perlu kita
ketik lagi. Otomatis terinstall.
Apabila
menginginkan aplikasi tertentu dan tidak akrab dengan terminal cukup
menginstall dari Ubuntu Software Centre juga bisa. Apabila sudah
terinstall dan ingin meremovenya caranya kurang lebih sama. Jika
belum terinstall tombol di sisi kanan akan menampilkan perintah
install atau remove saat aplikasi tersebut sudah masuk ke Ubuntu
kita. Bingung mencari di mana aplikasi itu tersimpan? Mudah sekali,
cukup ketika di kotak pencarian di menu utama dan aplikasi yang kita
butuhkan, aplikasi apa pun, yang penting sudah terinstall akan muncul
di sana.
Ini
masih tulisan seorang pemula untuk pemula lainnya. Apabila saya sudah
memahami setiap aplikasi yang saya gunakan dengan fungsinya
masing-masing akan saya jelaskan di postingan berikutnya di label
yang sama.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).