Semakin banyak yang aku kicaukan di twitter sebenarnya semakin menunjukkan betapa kesepiannya aku di dunia nyata. Betapa tiadanya satu orang pun yang aku miliki untuk menumpahkan segalanya. Menumpahkan semua keluh dan kesah yang ada. Tiada tempat untuk mengadu. Sehingga akhirnya kesan mengumbar 'aib' pun bisa orang sematkan di akun kicauan @honeylizious.
Dari puluhan ribu kicauan yang telah aku muntahkan sepertinya memang paling banyak isinya 'muntahan'.
Sekarang, saat aku melihat sekeliling baru aku sadar aku tak punya teman dekat lagi. Satu-satunya teman dekatku sejak kecil sudah berada di Solo. Keterbatasan ruang dan waktu merenggangkan hubungan kami. Kemudian satu orang lagi sahabat dekatku di kampus juga sudah meninggal dunia. Tidak ada lagi tempat mengadukan semua yang aku rasa.
Selain twitter, blog pun menjadi sasaran 'muntahan' itu.
Sedikit terlambat untuk mulai mencari teman baik di dunia ini yang bisa menerimaku apa adanya. Sudah terlampau dewasa untuk menyusuri jalanan lagi. Tiap langkah itu sudah aku lewati di belakang. Aku yang tak menggunakan waktu yang dulu itu untuk mengumpulkan sahabat sebanyak-banyaknya.
Ah, aku sudah mencoba untuk berteman dengan banyak orang dulunya. Sayang tak semua orang mau berteman dengan itik buruk rupa.
Siapa sih yang mau berteman denganku? Cantik saja tidak, gaul juga tidak, kaya apalagi, di kampus prestasiku hanya bagus di bahasa Mandarin. Sisanya standar saja. Tak ada yang istimewa pada diriku. Kuliah saja keteteran karena sibuk mencari uang buat makan sehari-hari.
Sekarang pun tak ada bedanya diriku. Masih sama seperti dulu. Tak ada yang bisa aku banggakan untuk bergaul dengan banyak orang. Lebih pada bagian 'bukan siapa-siapa'. Bahkan orang yang baru lima menit bertemu denganku pun akan segera melupakan wajahku di menit yang ke-enam.
Mengenaskan.
Buat yang mengenal di dunia maya bisa jadi akan mengagumiku. Mengikuti twitterku. Membaca status facebookku. Menelusuri tulisan di blogku. Lalu membuat sebuah kesimpulan bahwa Hani itu orangnya begini, begitu, bla, bla, bla...
Maya tetaplah maya, aku tak bisa menggantikan posisi sahabatku yang nyata dengan ribuan orang di dunia maya. Hanya butuh satu sebenarnya, tak perlu banyak, orang yang mau berteman denganku setiap hari di dunia nyata. Selalu ada kapan pun aku membutuhkannya.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).