18
Maret 2012
Assalamualaikum
jodohku tersayang di bagian kehidupan di mana aku belum ada di sana.
Malam
ini aku membayangkan aku akan memejamkan mata dan kamu membelai
pipiku, lembut. Hari ini aku tidur siang lama sekali. Kemudian bangun
dengan rambut yang masih sedikit lembab. Apakah kamu tadinya muncul
dengan tiba-tiba di kamarku dan mengecup lembut dahiku? Aih, itu sama
sekali tidak mungkin terjadi bukan? Itu hanya terjadi di film-film
atau bahkan hanya ada pada kartun Doraemon. Saat kamu menggunakan
pintu ke mana saja milikmu dan menemukan aku yang berbaring dengan
nyenyaknya.
Jodohku,
aku yakin aku mencintaimu. Sangat. Dengan sekeping hati yang
diberikan oleh Tuhan untuk menerima semua kekurangan dan kelebihanmu.
Menjadi tulang rusuk di dalam dadamu. Melindungi semua organ tubuhmu.
Anak-anak kita nantinya. Suatu hari nanti.
Setiap
kali aku memejamkan mata. Tidak ada wajah yang bisa terbentuk dengan
jelas di sana walaupun aku berusaha untuk membentuk siluet yang akan
aku kenali sebagai wajahmu. Wajah yang akan selalu aku lihat saat
akan beranjak ke alam mimpi kemudian bangun kembali. Saat aku membuka
mataku kembali, masih tak ada wajah yang terlihat di mataku. Tapi
sebuah senyuman kebahagiaan akan terbentuk di bibirku karena setiap
detik yang aku lewati akan mendekatkanku pada kehidupanmu. Begitu
juga waktu yang kamu lewati sekarang, akan menghantarkanmu pada
kehidupanku.
Kehidupan
yang kemudian isinya ada bahagiaku dan ada bahagiamu. Suatu kehidupan
yang isinya aku dan kamu berpegangan tangan dan berpelukan erat.
Kamu
pernahkah terbayang suatu hari akulah yang akan menjadi seseorang
yang paling penting dalam hidupmu? Seseorang yang menangis dan
tertawa bersamamu. Seseorang yang ada di dapur untuk membuat makanan
kesukaanmu dan tentunya juga makanan kesukaaan anak-anak kita
nantinya. Seseorang yang akan menyiapkan air hangat untuk kamu mandi
ketika kamu pulang terlambat dari tempat kerja.
Jodohku
tersayang yang hingga hari ini belum kutemukan, apakah setiap kali
aku menulis surat untukmu kamu sedang membaca lembaran demi lembaran
tulisan ini? Kamu tahu mengapa aku suka menuliskan setiap kalimat ini
untukmu? Bukan untuk merayumu dan mengingatkan bahwa ada aku di sini,
menantimu. Melainkan untuk menguatkan diriku sendiri. Menguatkan
hatiku yang entah berapa kali luka dan ditambal kembali.
Semua
surat ini membuat diriku sadar satu hal, aku tidak boleh jatuh dan
terluka lagi. Ada kamu yang akan lebih terluka saat diriku jatuh dan
tidak mampu bangkit kembali. Detik ini, sekarang, aku hanya bisa
berjanji pada diri sendiri. Untuk menjaga hati yang tersisa untukmu.
Selamanya.
Jodohmu
Honeylizious
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).