Siapa
yang meramalkan bahwa sekarang ini semuanya bisa ditempuh dengan dunia maya.
Banyak orang yang eksis di dunia maya akhirnya benar-benar eksis di dunia
nyata. Semua orang mengenalnya begitu saja. Kita sebut saja beberapa nama yang
awalnya bukan seleb, seperti Greyson Chance atau Maria Aragon. Setelah
mengunggah videonya di Youtube bisa menjadi orang yang dikenal oleh banyak
orang, tidak hanya di negaranya, tapi juga di seluruh dunia.
Bagaimana
dengan saya?
Awal
mulanya saya memang berselancar di Friendster, kemudian akhirnya mulai
mencicipi facebook, twitter, plurk, foursquare, blog, dan masih banyak lagi
akun media sosial yang saya miliki. Kita mulai satu persatu ya?
1.
Facebook
Sekitar
tahun 2008 saya membuat akun di facebook dan mulai mencoba berbisnis kerudung
di sana. Akun saya waktu itu namanya Hani Jualan Kerudung. Absurd banget ya
namanya? Saya membeli beberapa kerudung polos yang kemudian saya desain sendiri
dengan payet dan saya jual dengan harga yang bervariasi. Mulai
Rp35.000-Rp100.000.
Beberapa
tahun saya dikenal dengan sebutan Hani Jualan Kerudung di kampus. Banyak yang
memesan kerudung hasil jahitan saya dan menyukainya. Orang yang sebelumnya sama
sekali tidak tahu saya, saat ketemu pada berbisik-bisik: “Itu Hani yang jualan
kerudung desain sendiri kan?”
Paling
sering kejadiannya sih di kampus ya, saya yang dulunya seperti halimunan dan
tembus pandang tiba-tiba saja menjadi pusat banyak orang.
2.
Twitter
Melalui
twitter saya mengenal akun percetakan online untuk buku apa pun. Akunnya
nulisbuku. Berawal dari teman yang meretweet twit dari akun tersebut
menghantarkan saya untuk memberanikan diri menerbitkan buku sendiri. Menjualnya
sendiri. Promosi juga sendiri. Perlahan beberapa bulan kemudian banyak yang
membeli dan mengenal saya bukan lagi sebagai Hani yang jualan kerudung tapi
Hani yang juga penulis buku.
Teman-teman
di twitter nambah. Ada yang dari Pontianak ada juga yang dari pulau yang lain.
Akhirnya saya dianggap seorang penulis dari Kalimantan. Lalu buku tersebut saya
setorkan pada seleksi penerimaan anugerah buku yang diselenggarakan oleh Borneo
Tribune.
Siapa
sangka buku saya berhasil menggeser semua kontestan dan mendapatkan juara
pertama. Menjadi buku fiksi pertama yang menerima penghargaan Borneo Tribune
Book Award. Senang karena karya saya mendapat penghargaan dari masyarakat.
Seandainya
waktu itu saya tidak punya twitter dan tidak mengenal nulisbuku. Saya tidak
akan berani untuk menempuh jalur gerilya di self publishing dan menyetak buku
sendiri. Orang yang saya kenal di dunia nyata sekarang juga mulai mengakui
keberadaan saya. Padahal awalnya saya seakan tak terlihat oleh banyak orang.
3.
Blog
Belum
setahun saya ngeblog di blog Rohani Syawaliah ini. Awalnya saya menulis di
dagdigdug dan blogspot lama saya. Tapi waktu itu belum punya teman sama sekali
di dunia perblog-an. Blog saya sepi pengunjung dan isinya kegalauan yang saya
yakin tidak begitu menarik untuk dibaca. Siapa coba yang mau tahu tentang
galaunya seorang Hani. Saya kan bukan selebritis yang informasi pribadinya bisa
dijual mahal di dunia maya.
Akhirnya
di blog ini saya membuat variasi topik yang ingin saya berikan. Seperti kuliner
yang saya tahu ada di Pontianak atau makanan khas Kalimantan Barat, ini lumayan
menarik untuk dibaca bukan? Atau tempat-tempat yang ada di Kalimantan Barat,
seperti Tugu Khatulistiwa atau tempat wisata lainnya. Banyak orang yang tidak
tahu pasti tertarik untuk tahu.
Beberapa
bulan setelah membuat blog ini dengan beberapa topik yang informative akhirnya
saya disebut seorang blogger dari tanah Borneo. Gara-gara ngeblog juga saya
bisa ke tempat yang selama ini saya idam-idamkan, Bali.
Buat
teman-teman yang berada di Jawa biaya ke Bali pasti tidak semahal dari
Kalimantan Barat. Soalnya dari Pontianak harus naik pesawat ke Jakarta, baru
deh dari Jakarta bisa ke Bali.
Sekarang
saya tidak hanya dikenal oleh orang dari tanah yang sama. Tapi melalui blog
teman-teman dari seluruh dunia bisa tahu tentang saya. Bahkan tinggal
mengetikkan keyword ‘Rohani Syawaliah’ di google, halaman pertama isinya saya
semua. Google saja mengakui keberadaan saya.
Itu
adalah sebagian cerita saya di dunia maya yang akhirnya membuat saya dikenal di
dunia nyata oleh banyak orang. Semua itu pastinya tidak bisa terjadi apabila
tidak didukung oleh jaringan internet yang murah dan cepat. Sejak tahun 2010,
saya menggunakan AXIS sebagai provider yang mendukung kegiatan berselancar saya
di dunia maya. Saya paling ingat promosi yang paling sulit saya habiskan setiap
harinya. Menggunakan Rp1.000 untuk internetan langsung dapat 10MB.
Belum
lagi bonus telpon dan SMS-nya. Wajar apabila AXIS menggunakan tagline GSM yang
Baik. Memang baik sih ya? Seperti sekarang saya menuliskan ini karena AXIS
sedang membagikan banyak hadiah untuk blogger yang mengikuti perlombaan mereka.
Hari ini hari terakhir lo, buruan ikutan juga Eksis dengan Internet.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).