Plakkk!
Aku melayangkan tangan kananku
ke pipi kiri Adam. Beberapa detik kemudian pipinya memerah. Hadiah karena telah
menciumku.
“Kamu tidak berhak
menyentuhku.”
“Aku berhak melakukan apa
saja, kamu istriku.”
Sekali
gerakan saja, aku sudah menjadi tawanannya. Adam berada di atas. Aku terlentang
di bawah. Kedua tangannya menahan tanganku.
“Lepaskan
aku!”
“Aku
tidak akan pernah melepaskanmu. Selamanya kamu adalah istriku. Ingat itu.”
Aku
berontak dengan tenaga yang tersisa. Adam meninggalkanku begitu saja.
***
Aku
tersedu sendirian. Bagaimana sekarang? Aku tidak bisa pulang. Aku tidak mau
menikah dengan Bryan. Aku juga tidak mungkin menikah dengan Rama. Aku istrinya
Adam. Hanya Adam yang bisa membuatku bebas memilih jalan mana yang bisa
kulalui.
Aku
menatap kertas yang bertuliskan alamat rumahnya Rama. Apakah dengan menemuinya
aku bisa mengubah kenyataan? Mungkin setidaknya aku bisa mengatakan yang
sebenarnya. Aku masih bisa menyatakan isi hatiku yang sebenarnya untuknya.
Jalan Jogokariyan 26
Aku
menatap rumah yang bertuliskan angka 26. Becak yang membawaku berhenti tepat di
depan pagar. Kakiku bergetar saat aku melangkah masuk ke halaman. Seorang
perempuan separuh baya menyambutku.
Gambar dari sini. |
“Cari
siapa, Nak?”
“Rama,
saya mencari Rama.”
“Rama ada di halaman belakang, yuk.”
Aku
mengikuti langkah perempuan yang menurut tebakanku adalah ibunya Rama. Beberapa
kali Rama menulis tentangnya.
“Nak,
ada temanmu yang datang.”
Aku
menatap punggung laki-laki yang sedang sibuk menyelesaikan lukisannya. Aku tak
pernah tahu Rama suka melukis. Setahuku dia hanya suka menulis. Gila tepatnya
karena menulis seakan-akan menjadi hal yang paling utama dalam hidupnya.
“Siapa?”
Laki-laki
itu membalikkan tubuhnya. Sekarang aku bisa melihat wajahnya dengan jelas.
Wajah yang selama ini menjadi satu misteri bagiku. Aku ternganga. Bukan hanya
karena melihat wajahnya tapi aku juga menemukan wajahku yang disusun
menggunakan cat lukis terpampang nyata di kanvas ukuran besar di sana. Aku
yakin aku mengenali wajah laki-laki ini.
“Adam?”
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).