Langsung ke konten utama

Lookism: Tema Bullying

Sudah berapa banyak serial Korea yang membahas tema bullying? Mulai dari yang perempuan, laki-laki, sampai manhwa juga ada. Tidak hanya di sekolah, di tempat kerja juga ada banyak kasus bullying. Separah itukah bullying di Korea sampai sering banget diangkat jadi tema cerita serial di sana? Sampai-sampai bisa dijadikan genre juga kayaknya saking banyaknya. Belum lagi korban sampai bunuh diri atau balas dendam dan membunuh banyak orang.


Di Indonesia kalau seorang anak di sekolah ketahuan nggak punya orang tua, biasanya malah dibantu ya. Apalagi dalam Islam kita diingatkan untuk menyantuni anak yatim. Di Korea beda banget, anak yang nggak punya orang tua bisa jadi korban bullying. Tidak hanya di sekolah tapi juga orang lain di sekitarnya. Jadi jangankan berasal dari keluarga atau orang tua yang miskin, nggak punya orang tua juga masalah banget. Setidaknya itu yang terlihat di berbagai serial Korea yang membahas tema bullying ini. Saya sih ngeri ya ngebayangin ngebullyi anak yatim. Takut hisab di akhiratnya itu lho. Apalagi kalau korban sampai menghilangkan nyawanya sendiri.


Serial Korea yang baru-baru ini saya tonton judulnya Lookism. Adaptasi dari webtoon dan tayang versi animenya. Tadinya tidak begitu tertarik sama judulnya, apalagi bukan live action. Tapi bolak-balik buka Netflix si Lookism ini muncul terus di beranda. Iseng buka. Ternyata bagus dong. Saya tonton marathon. Sementara season 1 ini tak ada kisah cintanya, kalau bisa jangan ada kisah cintalah ya. Kalaupun ada jangan fokus di romance. Tipis-tipis ajalah. 


Jadi tokoh utamanya Park Hyung Seok dibully karena dia gendut dan nggak memenuhi standar ganteng yang ada di dunia ini. Belum lagi dia hanya punya ibu yang bekerja sebagai pemulung. Jadi perekonomian mereka sangat pas-pasan. Lelah dibully Park Hyung Seok memutuskan pindah sekolah. Di sekolah yang baru ini kehidupan barunya dimulai. Karena saat dia bangun ternyata dia punya 2 fisik atau 2 tubuh yang berbeda. Dirinya yang asli gendut dan nggak goodlooking, terus copy-an dirinya tinggi, ganteng, jago berantem, dan bahkan jago nyanyi.


Ketika Park Hyung Seok yang versi asli bangun, maka copy-annya akan tidur. Copy itu istilah saya yang buat sendiri, di sini tidak dijelaskan itu sumbernya dari mana, sebenarnya apa. Intinya Park Hyung Seok punya 2 tubuh dan hanya satu yang bisa bangun dan saat yang satu bangun satunya lagi tidur. Kejadian copy Park Hyung Seok muncul tidak dijelaskan, dia muncul begitu saja dan menjalani kehidupan sekolah Park Hyung Seok yang menjadi berbeda karena dia sekarang tinggi, ganteng, dan jago berantem.


Bagaimana dengan Park Hyung Seok versi asli? Nah yang versi asli ini menjalani kehidupan sebagai karyawan mini market, karena malam hari Park Hyung Seok versi copy akan tidur dan yang versi asli justru bangun. Pas saya baca-baca info serial ini, ternyata pengisi suaranya ada 3 orang untuk Park Hyung Seok karena versi gendut dan versi kurus beda orang, terus satu lagi untuk menyanyikan lagu Fly Up. 


Saya tidak punya ekspektasi apa-apa saat menonton serial ini dan memang belum baca Webtoonnya juga. Ternyata bagus banget ceritanya. Gambarnya juga sesuai. Jangan berharap gambarnya seperti anime serial cantik ya. Kalau kamu suka Weak Hero Class 1 yang penuh dengan action, kayaknya kamu juga bakalan suka dengan Lookism ini karena banyak yang berantem dan Park Hyung Seok juga jago banget. Terus persahabatan anak-anak yang dibully dan buruk rupa juga seru.


Nonton ya, hanya di Netflix.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memulai di Usia 37 Tahun

Kamu tahu trend memulai masa remaja di umur 30-an yang sedang banyak dibagikan di Tiktok? Itu yang sedang saya alami sebenarnya. Jadi beberapa bulan ini saya sedang kembali menjalani ukur '20' tahun saya. Saya kembali menjadi gadis yang single dan menjalani hobi saya tanpa direpotkan kegiatan sebagai istri atau ibu. Sebab ketiga anak saya sudah bukan bayi lagi, saya tak perlu menggendong dan menyusui mereka. Setelah 10 tahun menikah saya diberikan begitu banyak space atau waktu untuk diri saya sendiri. Selama ini saya pikir kehidupan saya berhenti setelah menikah. Karena saya akan sibuk mengurus suami, anak, dan rumah. Ternyata saya salah. Semuanya bergantung pada siapa yang kamu nikahi. Karena kehidupan sebagai istri bukan berarti kamu kehilangan waktu untuk diri kamu sendiri. Selama tanggung jawab tidak kamu abaikan dan suami juga mendukung kamu juga bisa menjadi remaja kembali. Berapa pun usia kamu sekarang. Jadi kalau ada hal-hal yang sebelumnya tak bisa kamu capai saat usi