Dari awal menuju akad nikah nggak kepikiran untuk bikin perjanjian pranikah. Sebab saya lebih senang memberikan syarat untuk menikahi saya. Syaratnya tidak mahal tapi mungkin buat sebagian orang syaratnya sangat susah. Jadi awal kenal sama suami saya sekarang, dia itu perokok. Bukan perokok berat yang kayak kereta api nggak putus-putus merokoknya. Tapi cukup rutin merokok setiap hari dan ternyata sudah sering diminta berhenti merokok oleh ibundanya.
Saya kebetulan asma dan alergi juga sama asap dan debu. Jadi kalau suami mau jangka panjang hidup sama saya dia nggak bisa melanjutkan merokoknya. Harus berhenti untuk seterusnya. Dia setuju. Karena kalau dia nggak berhenti saya batalin menikahnya. Yakali saya hidup sama perokok.
Alhamdulillah sampai sekarang suami nggak pernah menyentuh rokok lagi. Saat orang lain bilang susah berhenti merokok ternyata ada yang bisa berhenti dengan mudah. Hanya butuh alasan yang tepat untuk berhenti. Wort it atau enggak berhenti merokok demi hal ini?
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).