Mau pindah rumah ke daerah yang sampai sekarang masih belum jelas pemasangan listriknya. Maklum masih komplek perumahan baru jadi belum ada yang dipasang listrik. Sudah ingin segera menempati jadi pilihan satu-satunya beli genset. Berapa sih harga genset yang cukup buat pemakaian rumahan dan tidak menguras kantong. Emak-emak kebanyakan hapalnya harga sembako dibandingkan daftar harga genset. Tapi ternyata pengetahuan harga sembako belum mencukupi untuk emak-emak jaman now. Kita malah harus tahu pula harga genset supaya tak kecewa setelah membeli. Takutnya kebeli yang harganya kemahalan atau yang kualitasnya kurang baik.
Sekarang sih enak ya jadi emak-emak. Mau tahu daftar harga genset sudah bisa cek secara online. Tak perlu repot datang ke toko-toko yang menyediakan genset untuk rumah tangga. Akan sangat melelahkan kalau hanya keluar masuk toko buat ngecek harga. Apalagi buat pembeli genset pemula yang memang tak tahu sama sekali harga genset. Saya sendiri sih kepengennya beli genset yang harganya ramah di kantong dan awet lama buat dipakainya. Setidaknya bisa sampai 5 tahun lumayanlah ya.
Genset itu penting sekali buat pekerja online seperti saya. Mati lampu bakalan bikin emak-emak jaman now mati gaya. Apalagi kalau pas HP lowbet atau sinyal internet turun-naik. Mood akan hancur seketika. Punya studio buat jeprat-jepret barang dagangan? Itu juga butuh listrik. Pas sudah siap mau motret malah mati lampu. Repot deh. Genset bakalan bermanfaat banget kalau punya. Sudah masuk kebutuhan pokok jaman now-lah genset itu.
Punya saran nggak sebaiknya saya menggunakan genset yang kapasitas dayanya berapa? Saya cuma menggunakan 1 kulkas kecil dan 1 magicom buat masak nasi. Televisi jarang nyala. Kipas angin saja yang tak berhenti-henti pemutarannya. Siapa tahu ada yang punya pengalaman menggunakan genset. Suami saya juga agak bingung pas saya tanya genset seperti apa yang paling cocok untuk rumah tangga kami.
Dulu saya ingat betul genset itu termasuk barang mewah di kampung saya. Hanya orang kaya yang punya. Jadi kalau di kampung saya mati lampu, keluarga saya ya menyalakan pelita, beda dengan tetangga yang punya genset. Suara gensetnya akan menyerbu telinga kami karena tetangga kiri kanan depan belakang semuanya punya genset. Sekarang? Rata-rata orang punya bukan hanya karena mereka kaya-raya bergemilang harta tapi karena memang genset itu termasuk kebutuhan primer sekarang. Mati sih enggak ya kalau tak punya genset cuma mati gaya saja. Namun gaya itu penting bukan?
Kalau seperti saya yang kerjanya butuh listrik, otomatis tak bisa lanjut kerja kalau mati lampu. Akan sangat menyebalkan kalau tak bisa bekerja dalam 1 hari. Apalagi kalau sedang semangatnya mau menyelesaikan pekerjaan. Mati lampu di Pontianak memang jarang dan sebentar saja. Memiliki genset hanya untuk siap menghadapi segala kemungkinan dan juga buat jaga-jaga kalau ternyata rumah kami selesai dibangun tapi belum ada listriknya.
Inginnya itu punya genset yang tinggal tekan menggunakan tombol. Selama ini saya melihat genset dinyalakan dengan ditarik keras-keras. Masih musimkah penggunakan genset semacam itu? Itu genset yang sudah lama sekali kayaknya. Ah saya butuh belajar lebih banyak lagi soal pergensetan. Pengetahuan saya soal genset sepertinya hanpir 0%. Untung bisa googling buat cari info lebih dalam mengenai genset. Jadi sebelum beli harus baca info selengkap mungkin nih.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).