Beberapa
waktu lalu akhirnya saya lebih memilih membeli pancake durian satu
box yang harganya Rp75.000 demi memenuhi keinginan saya makan durian
dibandingkan membeli durian segar. Sebab risiko membeli durian segar
bermacam-macam ya. Entah duriannya kering, tawar, atau bahkan penuh
oleh ulat. Beda cerita dengan pancake durian yang dibuat menggunakan
durian yang sudah disortir dan diambil bagian yang terbaiknya sebagai
isian pancake alias dadar gulung.
Kalau
biasanya saya makan dadar gulung isinya inti kelapa yang manis karena
campuran gula merah. Sekarang variasi makanan termasuk pancake sudah
beragam. Hingga isi durian. Saya belum pernah sih membuat pancake
durian. Hanya beberapa kali membeli langsung dan suka sekali dengan
sensasi dingin dari pancake yang dikeluarkan dari pendingin.
Dingin-dingin memang enak sekali dinikmati, baik sendiri atau bersama
keluarga.
Di
Pontianak sendiri sudah ada penjual pancake durian yang jadi
langganan saya. Rasa pancakenya juga pas dan ukuran pancakenya yang
palin kecil yang paling saya suka. Sebab bisa dimasukkan kulkas lagi
kalau tidak habis dimakan atau ingin dinikmati sedikit demi sedikit.
Waktu itu saya beli 1 box isi 21 pcs dan saya sampai tiga kali
memasukkannya ke kulkas sebab tak habis saya makan sendiri.
Dunia
online memang sangat memudahkan kita bertemu dengan banyak sekali
pedagang yang menyediakan beragam panganan yang enak-enak. Apalagi
kalau kita tinggalnya di kota seperti Pontianak. Segala makanan yang
ingin kita nikmati biasanya dengan mudah dapat kita beli. Kecuali
makanan khas daerah yang tak setiap rumah makan menyediakannya.
Paling mudah sih menemukan bubur pedas kalau rindu dengan makanan
khas Sambas. Meskipun kadang agak kecewa kalau beli bubur pedas tapi
sayurannya tak sebanyak yang dibayangkan malah lebih banyak bumbu
berasnya dan buburnya malah lebih mirip bubur Manado dibandingkan
bubur pedas khas Sambas.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).