Waktu
duduk di sekolah dasar ada mata pelajaran kesenian yang biasanya
mengharusnya siswa menyanyi di depan kelas atau menggambar. Saya
lebih merasa aman jika diminta menggambar. Tidak peduli gambar yang
saya buat nanti tidak jelas bentuknya. Menyanyi bukan passion saya
sebenarnya dan suara saya jauh dari yang bakalan bikin orang
ternganga atau berdecak kagum. Bahkan saya pernah diminta ikut lomba
menyanyikan syair melayu lalu digantikan sama teman saya karena
ternyata suara saya susah sekali untuk terdengar merdu menyanyikan
syair-syair tersebut.
Entahlah…
Saya
suka menyanyi di rumah atau di kamar mandi. Waktu kecil saya bahkan
punya tempat duduk buat menyanyi. Banyak sekali lagu anak-anak yang
saya nyanyikan di kursi kayu yang panjang itu. Milik tetangga sebelah
rumah Uwan. Saya tak punya impian untuk menjadi penyanyi juga sih.
Menyanyi itu sekadar saya mengeluarkan suara untuk menghibur diri
sendiri mengingat tidak banyak hiburan yang bisa saya dengarkan di
kampung yang lama sekali baru ada listrik.
Paling
saya akna sedikit berbahagia dengan adanya orkes kampung yang datang
karena dipanggil oleh keluarga yang menikahkan anaknya. Memanggil
orkes ke kampung kami dulu itu adalah prestasi besar yang bisa
dibanggakan. Karena itu sebagai tanda bahwa yang punya acara orang
yang berduit. Lagunya kebanyakan lagu dangdut.
Saya
bahkan ingat nama-nama orkes yang terkenal dulu. Sekarang saya sudah
tak pernah menyaksikan orkes dangdut yang banyak digunakan sebagai
hiburan di malam hari setelah paginya ikut undangan pernikahan.
Hal-hal sederhana yang dulunya terasa hebat dan mengesankan.
Sekarang? Youtube berpesta setiap menit. Kita kelebihan sumber
informasi dan hiburan. Waktu 24 jam seakan tidak cukup untuk
dihabiskan menyaksikan semua hiburan itu.
Gadis
kecil yang berdiri di depan kelas dengan seragam putih merahnya yang
kekecilan karena sudah lama tidak diganti menyanyikan lagu Bagimu
Negeri yang selalu diingatnya sebagai Padamu Negeri sekarang sudah
besar. Tak lagi memilih lagu pendek itu untuk dinyanyikan di depan
teman-temannya dengan malu dan ingin segera selesai. Saya tidak tahu
apakah ada yang menikmati nyanyian saya atau ada yang suka dengan
kegiatan menyanyi di depan kelas. Seharusnya pelajaran kesenian siswa
bebas memilih seni yang dia sukai atau setidaknya yang dia bisa.
Menyanyi is not really my thing.
Walaupun
ada beberapa lagu yang bisa saya nyanyikan dan tidak terdengar
seperti kucing kejepit pintu. But still, writing is really my thing.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).