Sejak
dulu suka banyak sekali lawan jenis yang mudah salah paham dengan
sikap saya. Entah sikap saya yang salah atau merekanya yang mudah
sekali ge-er. Entahlah. Tapi sebelum segalanya lebih jauh saya akan
langsung jaga jarak dengan berbagai cara sih. Sekarang sih saya tahu
saya orangnya ‘terlalu ramah’ dibandingkan kebanyakan orang. Nah
kalau ada yang menganggap keramahan saya sebagai bagian dari ‘merayu’
itu yang bahaya. Ujung-ujungnya ada lawan jenis yang akan mendekati
saya seakan-akan saya yang menginginkan menjalin hubungan dengannya.
Situ
sehat?
Baik
sebelum dan sudah menikah pun saya tidak merasa bahwa orang harus
menyimpulkan keramahan saya sebagai sinyal bahwa saya ingin menjalin
hubungan dengan ‘Anda’. Apalagi kalau sekarang saya statusnya
sudah menjadi istri orang ya. Waktu belum menikah pun saya ramah sama
siapa saja. Bukan hanya kepada lawan jenis. Tapi yang saya tahu
adalah orang yang punya tingkat kecerdasan tinggi tidak akan salah
mengartikan keramahan saya. Mereka akan berusaha menginterpretasikan
perilaku saya perlahan-lahan. Bukannya langsung menangkap sinyal
dengan cara yang salah.
Apakah
saya sedemikian cintanya sama suami saya sampai harus menuliskan ini
di blog biar pada baca dan meminta orang untuk tidak salah paham
dengan sikap saya? Bukan itu sih alasannya. Saya hanya merasa bahwa
selingkuh itu salah dan saya tidak berada dalam kondisi untuk
mengkhianati diri saya sendiri yang sudah memilih seseorang menjadi
pasangan hidup saya. Setidaknya saya ingin menghapus ‘perselingkuhan’
sebagai alasan retaknya hubungan rumah tangga saya yang saya harap
tidak sampai terjadi.
Saya
mencintai anak saya. Saya ingin dia punya orang tua yang lengkap.
Bukan orang tua yang berpisah karena memiliki alasan yang bisa
mengalahkan cinta kami pada dia.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).