
Kue talam rasanya manis dan ada aroma harumnya yang khas. Mirip bingke. Bedanya bingke dipanggang dan kue talam dikukus. Saya tidak pernah tahu resep kue talam apa. Belum pernah membuatnya sama sekali. Namun beberapa kali saya pernah memakannya dan jatuh cinta jika dibuat dengan takaran yang pas. Tidak semua orang bisa membuat kue talam yang enak. Entah karena tak tahu resep kue talam enam atau karena mereka ingin meraup untung sebesar-besarnya jadi mengurangi bahan yang seharusnya ada di dalam adonan.
Kue talam adalah kue sederhana yang punya cita rasa khas. Di kampung saya banyak yang menyebutnya kue busa. Bisa jadi serupa, bisa jadi juga kue tersebut sama adanya. Kadang-kadang rasa yang sama tak menjadikan dua kue tersebut adalah satu jenis kue dengan nama yang berbeda.
Warna kuning kue talam sangat mengundang selera. Apalagi jika di atasnya ada kismis dan sedikit potongan pandan yang tak hanya menjadi hiasan tapi memberikan keharuman pada kue manis ini. Buat yang kurang suka manis akan merasa kue ini terlalu manis.
Setiap melihat dan makan kue talam saya ingat dengan masa SMA saya. Saat saya masih tinggal di Selakau, Sambas, Lisa membuat kue yang serupa dengan kukusan besar di rumahnya. Saya ingat dia mengukusnya berjam-jam untuk disajikan saat lebaran. Tapi dia menyebutnya kue busa. Bukan kue talam.
Komentar
Posting Komentar
Berkomentarlah yang baik. Semua komentar yang masuk akan dimoderasi. (admin: Honeylizious [Rohani Syawaliah]).