Langsung ke konten utama

Meja untuk Menulis




Dulu, di rumah Uwan (nenek) saya ada satu meja yang selalu saya gunakan untuk menulis sambil menonton televisi. Televisi yang saya tonton dulu masih hitam putih, belum berwarna seperti sekarang. Tanpa remote control. Meja tersebut tidak begitu tinggi sehingga saya bisa duduk di lantai dan menulis di atas meja tersebut. Posisinya benar-benar pas semasa saya masih sekolah dulu. Saya menulis setiap hari di meja itu.

Apakah saya butuh meja seperti itu lagi supaya saya bisa melakukan aktivitas menulis seperti dulu. Dengan rasa saya dulu pernah ada. Saya rindu dengan banyak hal. Termasuk meja tersebut yang rasanya sudah tidak ada di rumah Uwan. Apa saya yang tidak melihatnya atau memang meja tersebut sudah rusak sehingga harus dibuang.

Meja itu penuh kenangan. Ketika Aki (kakek) saya mengatakan bahwa saya terlalu banyak menulis. Dia selalu berpikir bahwa menulis tidak akan membawa saya kemana-mana. Dia beranggapan bahwa menulis tidak ada gunanya. Tak bermanfaat karena saya seharusnya belajar untuk ujian sekolah dasar. Ah... Coba saja Aki masih ada sekarang ini ya. Ingin sekali saya menunjukkan bahwa menulis sekarang membuat saya menjadi diri saya yang ini. Orang yang mengetikkan tulisan ini di smartphonenya menggunakan aplikasi Bloggeroid. Ingin mengatakan padanya bahwa karena menulislah saya bisa menjadi diri saya yang sekarang.

Tak terbayangkan jika saya dulu menyerah dengan menulis. Seandainya saya tak menulis setiap hari puluhan tahun yang lalu, saya tidak akan menuliskan ini sekarang. Saya akan menjadi seseorang yang berbeda. Pengalaman yang saya rasakan karena saya menulis juga tak akan menjadi pengalaman saya.

Sayang Aki tak sempat melihat saya yang memutuskan untuk menjadi seorang penulis.

Meja itu, juga tak sempat merasakan saya menulis dengan laptop di atasnya. Dia hanya merasakan goresan tangan saya menggunakan pena kadang pensil di atas berbagai kertas bekas yang bisa saya temukan dan jilid jadi buku untuk saya menulis.

Saya ingin menulis di atas meja kayu yang tak butuh kursi. Saya cukup duduk di lantai dan jemari saya akan berdansa bersama pena.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Video dan Lirik Lagu Kamil Onte ft taZki Acapella - Yok Idop Sehat

Musik adalah bahasa yang universal. Lewat lagu kita bisa menyampaikan banyak hal. Tidak hanya mengumandangkan cinta dan lara. Tapi juga nasihat-nasihat baik yang berguna bagi banyak orang terutama masyarakat di sekitar kita. Seperti lagi Yok Idop Sehat ini yang memang dibuat untuk menghimbau orang supaya menjalani hidup yang sehat. Lengkap dengan tips yang bisa kita lakukan untuk menjalankannya.  Lagunya tidak hanya menghibur namun juga bisa untuk mengingatkan kita bagaimana hidup sehat yang seharusnya. Bukankah kesehatan adalah segalanya. Tanpa kesehatan kita tidak bisa beraktivitas dan produktif. Yok idop sehat. Yok Idop Sehat Hei buda' buda', saye punye cerite Cerite tentang hidup sehat bagaimane Rajin olahraga stamina tetap terjage Ayok kite semue jadi warge sehat sentose.. . Reff : Makan buah & sayuran dan cek kesehatan Jangan sampai kite saket kedolo'an Marilah kite terapkan same-same Agar kite tetap sehat semuenye Diri saye

Hati-Hati Belanja di Tokopedia Pakai AnterAja

Selama ini saya selalu puas belanja di berbagai marketplace yang ada di Indonesia termasuk di Tokopedia. Karena selama ini pengirimannya yang saya gunakan ya itu-itu saja. Kalau nggak JNE ya JNT. Pernah juga menggunakan SiCepat. Sudah lama sekali tidak berbelanja di Tokopedia dan saya bulan ini ingin beli kamera dan di Tokopedia saya menemukan kamera yang saya inginkan.  Prinsip saya begitu order langsung bayar supaya barang cepat sampai. Saya tidak sadar kalau pengiriman yang default di aplikasi adalah ekspedisi AnterAja. Tidak pernah menggunakan dan baru dengar. Karena saya pikir memang AnterAja melayani sampai ke Pontianak ya nggak ada masalah dengan pengirimannya. Sampai akhirnya saat tulisan ini saya posting, paket kamera yang saya beli tak kunjung sampai. Googling sana-sini. Buka twitter buat komplain hingga akhirnya menemukan banyaknya orang yang komplain dibandingkan puas dengan layanannya dan bahkan review di google juga jelek. Banyak sekali yang memberikan bintang satu. Terma

Gokusen: Yankumi, Cucu Yakuza yang Impiannya Menjadi Guru

http://aki-ojou.blogspot.com Beberapa hari yang lalu mendapat tambahan koleksi film serial Jepang dari Mister Achan. Satu di antaranya Gokusen. Bisa dikatakan ini mirip dengan Great Teacher Onizuka. Perbedaannya pada konsep dasar dan pemeran utamanya. Siapa yang menjadi guru yang akhirnya disayangi oleh murid nakalnya.